Rahasia Besar KKB di Hutan Papua Dibongkar 'Eks Dedengkot': Sembunyi di Lubang-lubang agar Selamat

Rahasia besar kelompok kriminal bersenjata (KKB) di hutan Papua dibongkar Delson Telenggen.

Handover
Foto Ilustrasi KKB Papua. 

TRIBUNPALU.COM - Rahasia besar kelompok kriminal bersenjata (KKB) terbongkar.

Hal ini berkaitan dengan kehidupan KKB di tengah hutan Papua.

Bila selama ini mereka pandai menyembunyikan rahasia tentang pergerakannya di hutan, misteri itu akhirnya terbongkar pula ke tengah publik.

Rahasia tersebut dibongkar oleh seorang dedengkot KKB yang sudah tak tahan dengan kehidupannya selama di hutan belantara.

Sosok tersebut diketahui bernama Delson Telenggen. Lantaran bermarga Telenggen, ia kerap disebut sebagai salah satu keluarga Numbuk Telenggen, tokoh yang paling disegani di lingkungan KKB.

Numbuk Telenggen merupakan oknum yang paling dicari Satgas Operasi Damai Cartenz. Pasalnya, ia terlibat dalam sejumlah aksi yang merenggut korban jiwa.

Terlepas dari kebengisan Numbuk Telenggen, keluarga dekatnya, yakni Delson Telenggen sepertinya tak tahan dengan sikap KKB yang bertindak sangat kejam terhadap sesama warga, juga TNI Polri

Delson Telenggen sendiri menuturkan bahwa ia tak pernah merasakan adanya keamanan dan kenyamanan selama bergabung dengan kelompok separatis tersebut.

Baca juga: Menari di Atas Awan untuk Kecoh TNI, Sniper KKB Papua Malah Tewas Dihajar di Balik Batu

Jangankan kenyamanan, untuk aman saja KKB sulit mendapatkannya. Sebab setiap saat mereka harus bergerak untuk menyerang, menghindar, berlari dan bersembunyi dari kejaran aparat keamanan.

Kesulitan lain yang saban hari dihadapi pria berusia sekitar 50 tahun ini, adalah persediaan makanan yang sangat kurang.

Jangankan untuk sarapan pagi, ungkap Delson Telenggen, untuk bisa makan saja susahnya minta ampun.

"Selama bergabung dengan KKB, kami hidup susah sekali. Makan susah, tidur juga susah. Supaya selamat, kami harus sembunyi di lubang-lubang," bebernya.

Delson Telenggen, saat aktif di KKB Papua
Delson Telenggen (kanan) saat masih aktif sebagai anggota KKB Papua.

Kalau ada makanan, katanya, semuanya serba terbatas, sehingga perseidaan makanan itu harus diatur. Makanya, setiap anggota KKB itu, tidak bisa makan sesuka hati

Makanan yang ada harus diatur supaya persediannya tetap ada. Bahkan untuk menjaga persediaan makanan itu, pola makan anggota KKB yang harus diatur.

Sehari, katanya, sangat bersyukur bila ada yang bisa dimakan. Jika tidak, sejak pagi hingga malam tiba, tak ada makanan yang bisa mengganjal perut.

Jika mendapat tembakan TNI Polri, tak jarang anggota KKB sembunyi di lubang hingga di  gua-gua. 

Dalam situasi yang demikian, katanya, mereka dipaksa harus bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.

Makanya, meski perut terasa lapar, badan terasa lelah, tapi tidak ada cara lain kecuali mengikuti pergerakkan KKB, mengikuti perintah pimpinan.

Delson Telenggan mengaku bahwa selama berada di hutan, ia dan puluhan teman lainnya dipimpin oleh Puron Wenda.

Puron Wenda merupakan salah satu orang kepercayaan Benny Wenda. Sementara Benny Wenda baru-baru ini mengklaim dirinya sebagai Presiden Sementara Papua Barat.

Delson Telenggen mengatakan bahwa seperti halnya pimpinan KKB yang lain, Puron Wenda juga tegas dalam memimpin pasukan.

Setiap pergerakan KKB, misalnya, harus sesuai target. Bila targetnya adalah penyerangan pos TNI, maka itu harus dilaksanakan.

Bila targetnya adalah menembak TNI Polri saat berada di tengah hutan, katanya, maka itu mutlak dijalankan, seperti yang terjadi selama ini.

Begitu juga bila yang disasar adalah warga sipil, maka anggota KKB itu bergerak menyasar orang-orang yang diincar.

Selama bergabung dengan kelompok bersenjata, ungkap Delson Telenggen, dirinya tak pernah melihat kota. Hal yang sama dialami anggota lainnya.

Bahkan untuk berbelanja saja, anggota KKB sulit mendapatkan akses. Sebab semua pintu telah disekat habis oleh TNI Polri.

Dalam keadaan yang serba susah itu, katanya, ia lantas memutuskan untuk meninggalkan kelompok separatis tersebut.

Ia ingin kembali ke kampung halamannya dan merenda hidup bersama keluarga dan sesama warga lainnya di Pori Kampung Tarpajo.

Keputusannya itu, lanjut dia, tentu saja tidak disampaikan kepada Puron Wenda, atau sesama anggotanya.

Ia merahasiakan keputusannya sambil menunggu waktu yang tepat untuk berjalan pulang ke tanah kelahirannya di Pori.

Dan, ketika tiba waktunya untuk pulang, ia pun mulai meninggalkan kelompoknya,

Ia perlahan-lahan menjauh dengan alasan mencari makan atau alasan lainnya.

Sejak itu, Delson Telenggen berjalan sendirian hingga akhirnya menyerahkan diri kepada aparat keamanan.

Dalam video yang viral di media sosial, terlihat Delson Telenggen membeberkan semua fakta yang dialami selama di hutan dan bergabung dengan KKB.

Ia juga tak sungkan-sungkan membeberkan kegetiran hidup bersama anggota KKB lainnya, terutama soal persediaan bahan makanan.

bersama polisi
Delson Telenggen (kanan) saat di kantor polisi. Dia menyebutkan di hutan KKB sulit makanan.

Meski saban hari nyawa jadi taruhannya, kata Delson Telenggen, namun keselamatan anggota KKB sama sekali tak diperhatikan.

Jika sampai sekarang anggota KKB masih selamat dari incaran TNI Polri, katanya, itu semua karena kemahiran sang anggota.

Sebab, pimpinan KKB tak memperhatikan sama sekali soal itu. Yang diperhatikan pimpinan KKB hanyalah berperang dan menghindar.

Pasalnya, hanya itulah cara terbaik untuk selamat dari terjangan peluru TNI Polri, selamat dari incaran aparat keamanan.

"Itu yang membuat kami susah. Kami hidup susah sekali di dalam hutan," ujar Delson dalan video yang viral di medsos.

Daripada terus dibelit pelbagai kesulitan, kata Delson Telenggen, lebih baik ia memilih berhenti jadi anggota KKB dan kembali ke pangkuan NKRI (Nekara Kesatuan Republik Indonesia).

"Saya sudah memilih tinggalkan KKB. Saya tidak mau bergabung lagi. Saya tobat," ujarnya dengan nada tegas.

Apa yang diputuskan itu, kata Delson Telenggen, kini sedang dijalaninya. Ia tak mau kembali ke masa lalu yang penuh dengan duka nestapa.

Ikut Jejak KASAD, Alex Makabori

Keputusan Delson Telenggen kembali ke NKRi sesungguhnya sama seperti yang dilakukan Alex Ruyaweri Yessi Makabori.

Bedanya, adalah Delson Telenggen merupakan anggota KKB. Sedangkan Alex Ruyaweri Yessi Makabori merupakan jenderal bintang 3 KKB Papua.

Di jajaran KKB, Alex Ruyaweri Yessi Makabori merupakan perwira tinggi dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di wilayah Tabi, Papua.

Alex Ruyaweri Yessi Makabori mengemban jabatan strategis, yakni Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di TPNPB.

Saat menyatakan kembali ke pangkuan NKRI tepat 23 Maret 2022, baru-baru ini, Alex Ruyaweri Yessi Makabori genap berusia 70 tahun.

Alex Ruyaweri Yessi Makabori
Alex Ruyaweri Yessi Makabori, mencium bendera saat kembali ke pangkuan NKRI

Pernyataan Alex untuk kembali ke NKRI itu dalam sebuah acara yang berlangsung di Aula Obhe Reay May, Polres Jayapura, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu 23 Maret 2022.

Saat menyerahkan diri ke aparat, Alex Ruyaweri berulang kali mencium bendera merah putih, kemudian menyerahkan sejumlah barang bukti.

Barang-barang yang diserahkannya adalah dokumen-dokumen TPN-PB, peluru hampa 20 butir, serta baju loreng berpangkat jenderal bintang 3.

Barang-barang yang diserahkan oleh Alex, diterima langsung oleh Kanit Pidum Satreskrim Polres Jayapura Ipda Dhanel Zeth Rumpaidus.

Kasat Reskrim Iptu Muhammad Rizka mengatakan, Alex Ruyaweri Yessi Makabori memiliki jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat TPN-PB wilayah Tabi dengan pangkat jenderal bintang 3.

Alex disebut berperan aktif dalam organisasinya.

"Berdasarkan Surat Perintah tanggal 14 Februari 2022 dan surat pernyataan dari Erik Makabori yang merupakan anak kandungnya, meminta kami Polres Jayapura untuk membina orangtuanya (Alex)," kata Muhammad Rizka, Rabu 23 Maret 2022.

Menurut Kasat Reskrim, Alex Ruyaweri Yessi Makabori menyatakan dengan tegas bahwa dirinya telah kembali ke pangkuan NKRI.

Dia juga menyatakan bersedia memberikan semua dokumen dan barang bukti yang diterimanya dari TPN-PB.

"Dia ucapkan terima kasih kepada Kapolda Papua dan Kapolres Jayapura karena telah membinanya dan menyadarkannya untuk kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tuturnya.

Selain itu, Erik Makabori yang merupakan anak kandung Alex, juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Polres Jayapura karena telah berhasil membina ayahnya. (frans krowin)

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Delson Telenggen Bongkar Rahasia KKB di Hutan Papua: Makan Susah, Tidur Susah, Kalau Sembunyi di Gua, 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved