WNI di Swiss Beri Kesaksian soal Korban Hilang di Sungai Aare, Akui Sangat Sulit Ditemukan
Pencarian putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril, di sungai Aare, Bern, Swiss belum mencapai titik terang.
TRIBUNPALU.COM - Putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril hingga kini masih belum ditemukan.
Diketahui Eril hilang terseret arus saat berenang di sungai Aare, Bern, Swiss.
Pencarian korban hanyut di sungai tersebut dikenal sulit dan memakan waktu lama.
Sebelumnya, Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman D. Hadad menyatakan bahwa, menurut kepolisian Swiss, kebanyakan korban tenggelam di Sungai Aare ditemukan setelah tiga pekan.
Resa Siagian, warga negara Indonesia (WNI) yang telah bermukim di Bern selama 11 tahun terkini, menyampaikan hal serupa.
Baca juga: Demi Pantau Langsung Proses Pencarian Eril di Swiss, Kemendagri Berikan Izin Cuti ke Ridwan Kamil
Selain itu, Resa menyebut air dingin menjadi salah satu sebab wisatawan rawan tenggelam di sungai itu selain karena arusnya yang deras.
“Saat suhu air itu masih dingin, jika kita berenang, kaki kita itu bisa keram. Jadi itu menyebabkan kita tidak bisa berenang lagi alias tenggelam,” kata Resa kepada koresponden KOMPAS TV, Rieska Wulandari, Selasa (31/5).
Suhu air ketika Eril hanyut pada Kamis (26/5) lalu disebut mencapai 16 derajat Celsius.
Menurut Resa, suhu air dingin membuat Sungai Aare dapat berbahaya bagi wisatawan. Apalagi, kata dia, sering muncul pusaran air di aliran sungai.
“Kalau kita tenggelam, pencariannya bisa sampai tiga minggu. Karena di sungai itu tidak hanya arusnya terlalu deras, tetapi di bawah banyak pusaran air yang tidak kita ketahui. Dan juga di bawah itu banyak batu-batuan yang besar-besar,” kata Resa.
Lebih lanjut, ia menduga banyak wisatawan yang tenggelam dan tersangkut di batu. Hal ini membuat tubuh tak bisa mengambang sehingga sulit ditemukan.
Kepolisian Swiss sendiri masih mengalami kesulitan menemukan Eril kendati pencarian telah diintensifkan. Kepolisian Swiss menyebut Sungai Aare memiliki sejumlah karakteristik yang menyulitkan pencarian.
Karakteristik yang menyulitkan itu antara lain adalah arus air di permukaan yang deras. Di bagian tengah sungai, juga kerap terbentuk pusaran air yang lokasinya tidak menentu.
Artikel ini telah tayang di KompasTV dengan judul "Pencarian Korban di Sungai Aare Dikenal Sulit dan Makan Waktu Lama, Berikut Kata WNI di Swiss"