Pendukung Tiga Periode Diangkat Jadi Menteri, Ubedilah Badrun Khawatirkan Hal Ini: Bahaya

Ubedilah Badrun menyoroti reshuffle atau perombakan menteri yang ditunjuk Presiden Joko Widodo yang hari ini dilantik.

TRIBUNNEWS/HO/BIRO PERS/LAILY RACHEV
ILUSTRASI: Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Maruf Amin (kiri) melantik menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). Presiden melantik enam menteri untuk menggantikan posisi menteri lama (reshuffle) dan lima wakil menteri, diantaranya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta M Lutfi sebagai Menteri Perdagangan. 

TRIBUNPALU.COM - Reshuffle atau perombakan menteri yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (15/6/2022) menuai sorotan tajam dari banyak pihak.

Termasuk dari Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun.

Menurutnya, setelah Jokowi umumkan reshufle dan melantik menteri dan wamen membenarkan analisis saya bahwa feshufle ini tidak ada gunanya.

"Respon pasar juga negatif, sentimen negatif itu diantaranya terlihat dari IHSG turun hingga 18,68 poin," kata Ubedilah dalam keterangan yang diterima Tribun, Rabu (15/6/2022).

Baca juga: Reshuffle Kabinet! Jokowi Bakal Lantik Zulkifli Hasan Jadi Menteri Perdagangan, Gantikan Lutfi

Dirinya menyindir bahwa sosok yang ditunjuk berbeda dari yang diharapkan pasar.

"Bahwa pasar sebenarnya berharap hadirnya tokoh yang benar-benar profesional di kabinet, bukan berasal dari politisi. Kesan publik melihat reshufle kali ini kuat transaksi politiknya," katanya.

"Publik juga bertanya-tanya bagaimana mungkin seseorang yang dimarahi publik gara gara mendorong isu tiga periode lalu sekarang diangkat menjadi Menteri? Akhirnya publik berspekulasi berarti rencana tiga periode itu memang direstui Jokowi atau mungkin keinginan Jokowi juga?. Jangan-jangan rencana tiga periode akan muncul lagi. Suasana psikopolitik seperti ini yang akan terus menjadi hantu sentimen nagatif pasar dan publik baik publik nasional maupun internasional. Ini bahaya," tambahnya.

Meski tidak menyebut nama, Ubedilah mengatakan penempatan posisi menteri tidak sesuai dengan bidangnya.

"Akan banyak butuh waktu untuk adaptasi memahami pekerjaan di kementrian ATR/BPN, sementara situasi dinamika politik makin kenceng. Artinya pekerjaan kementrian ATR/BPN akan tidak efektif," katanya.

Dia juga menyebut bahwa sosok wakil menteri yang dilantik hanya mengakomodir kepentingan politik Jokowi.

"Sementara para wamen yang baru itu juga terang benderang transaksional politiknya, yang sulit mendongkrak sentimen positif publik," tambahnya.

Diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi telah melakukan perombakan (reshuffle) kabinet pada hari ini. 

Hal itu ditandai dengan pelantikan dua orang menteri dan tiga orang wakil menteri di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/6/2022).

Mereka yang dilantik adalah sebagai berikut:

  • Zulkifli Hasan : Menteri Perdagangan (menggantikan Muhammad Lufti)
  • Hadi Tjahjanto : Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (menggantikan Sofyan Djalil)
  • Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (menggantikan Surya Tjandra)
  • John Wempi Wetipo sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri
  • Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan

Diketahui Zulkifli Hasan adalah satu ketua umum partai politik yang mengusulkan agar pemilu ditunda atau setuju masa jabatan Jokowi jadi presiden diperpanjang.

"Kami memutuskan setuju Pemilu diundur,” kata Zulkifli dalam wawancaranya dengan jurnalis KOMPAS TV, Leo Taufik, Jumat (25/2/2022). 

Zulkifli Hasan, sapaannya, mengisi pos sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) menggantikan Muhammad Lutfi di Kabinet Indonesia Maju yang dipilih Jokowi.

Karir politik Zulkifli Hasan terbilang moncer.

Dia merupakan politikus yang mengawali karir saat reformasi dimulai pada 1999 lewat partai besutan Amien Rais.

Setelah masuk ke parlemen, posisinya mencuat saat jadi Ketua Fraksi PAN 2005-2010. 

Setelah itu, pada periode kedua SBY, 2009-2014, Zulkifli Hasan dipercaya jadi Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup. 

Luwes dalam berpolitik dan jago kompromi merupakan kekuatannya hingga bisa diterima banyak kelompok. Termasuk membuat Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PPP.  

Profil dan Jejak Politik Zulkifili Hasan

Zulkifli Hasan sendiri lahir di Lampung Selatan, 17 Mei 1962. Masa kecilnya dari SD hingga SMP dihabiskan di Lampung. Sedangkan untuk SMA ia habiskan di Jakarta.

Setelah lulus SMA, ia melanjutkan kuliah Fakultas Ekonomi di Universitas Krisnadwipayana di Jakarta dan setelahnya berbisnis.

Ia kemudian mengambil program pasca sarjana di Sekolah Tinggi Manajemen PPM dan mendapat gelar Magister Manajemen pada tahuh 2003 lalu.

Lantas, Zulkifli Hasan masuk ke dunia politik dengan bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN) sejak 1998. 

Zulkifli Hasan tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Logistik PAN hingga Sekretaris Jenderal PAN (2005-2010).

Pada 2015, Zulkifli Hasan ditunjuk untuk menjadi Ketua Umum PAN periode 2015-2020.

Pada periode 2004-2009, Zulkifli Hasan menjadi Ketua Fraksi PAN DPR RI. Dari 2008 hingga 2009, Zulkifli Hasan didapuk sebagai Ketua Panitia Angket BBM DPR. Karirnya pun kian moncer. 

Pada masa itu juga, ia dipercaya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Menteri Kehutanan (Menhut) pada Kabinet Indonesia Bersatu (Jilid II) sebagai Menteri Kehutanan ke-10 dalam sejarah. 

Pada masa jabatannya sebagai Menhut RI, ia telah dua kali menerima gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa).

Yaitu yang pertama untuk bidang Administrasi Publik dari Sejong University (Seoul, Korea) dan yang kedua untuk bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dari Universitas Negeri Semarang (Semarang, Indonesia).

Saat ini, di pemerintahan, ia menjadi Wakil Ketua DPR RI periode 2019-2024.

Dilansir dari Tribunwiki, Berikut ini merupakan jejak karir dan penghargaan dari Zulkifli Hasan yang dirumorkan masuk dalam pengumuman Reshuffle Kabinet Jokowi pada hari ini: 

KARIER

Presiden Direktur PT Batin Eka Perkasa (1988)
Presiden Direktur PT Sarana Bina Insani (1999)
Komisaris Utama PT Hudayasafari Travel (2000)
Presiden Direktur PT Panamas Mitra Inti Lestari
Ketua Departemen Logistik PAN
Ketua Lembaga Buruh Tani & Nelayan PAN
Wakil Ketua Komite tetap pemberdayaan KADINDA DKI
Pelindung Yayasan AL Husna Jakarta
Presiden Direktur PT Panamas Mitra Inti Lestari
Ketua Fraksi PAN DPR RI periode 2004 – 2009
Sekretaris Jenderal PAN, 2005-2010
Menteri Kehutanan, 2009-2014
Ketua MPR RI, 2014-2019
Ketua Umum DPP PAN, 2015-2020

PENGHARGAAN

 Bintang Jasa Mahaputra Adipradana dari Presiden RI
 Tokoh Perubahan 2010 dari Republika
 Kadarman Award 2007 dari Strategic Change Leaders
 Indonesia Green Award dari The La Tofi School of CSR
 Tiger Champion Award dari Panthera.
 Bhumandala Award 2014 dari Badan Informasi Geospasial (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kritisi Reshuffle Kabinet, Ubedilah Badrun: Pendukung Tiga Periode Kok Jadi Menteri, Ini Bahaya, 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved