Komnas HAM Tak Bisa Tutup Mata setelah Kebanjiran Fakta Mencengangkan, akan Temui Istri Irjen Ferdy
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) ingin bertemu dengan Irjen Ferdy Sambo dan istrinya.
TRIBUNPALU.COM - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) ikut turun tangan mengusut kasus baku tembak antara Bharada E dengan Brigadur J, atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat.
Diketahui Bharada E dan Brigadir J terlibat baku tembak di rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Bharada E dan Brigadir J terlibat baku tembak karena adanya dugaan pelecehan seksual terhadap istri dari Irjen Ferdy Sambo.
Kini Komnas HAM ingin bertemu dengan Irjen Ferdy Sambo dan istrinya.
Baca juga: Emban Jabatan Mentereng, Kekayaan Irjen Ferdy Sambo Ternyata Masih Gaib, KPK Sampai Buka Suara
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Tidak Boleh Bertemu dengan Irjen Ferdy Sambo, Ada Aturan yang Melarangnya
Hal ini disebutkan mereka setelah mengantongi banyak informasi dari keluarga Brigadir J, atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat.
Komnas HAM sebelumnya menemui keluarga Brigadir Yosua pada Sabtu (16/7/2022).
"Pasti akan panggil teman-teman di pihak yang lain, teman-teman polisi, teman-teman Siber, dan sebagainya. Termasuk juga pihak dari Pak Sambo Irjen Pol," ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam keterangan videonya, Minggu (17/7/2022) dilansir dari Kompas.com.
Anam berharap ketika Sambo menemuinya, istri Sambo, PC, bisa menemuinya.
Keterangan yang dikeluarkan Polri menyebut PC dilecehkan oleh Brigadir Yosua sebelum penembakan di rumah Sambo terjadi.
Namun Anam menyebut jika PC butuh didampingi saat diperiksa, Anam pastikan Komnas HAM akan menghormati itu.
"Kalau memang dibutuhkan pendampingan psikologis macam-macam, pastinya kami akan setuju dan kami hormati itu," imbuhnya.
Peluang memanggil Sambo
Irjen Ferdy Sambo sebelumnya akan dipanggil oleh pihak Anam terkait tewasnya Brigadir J di rumah dinas Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Termasuk (Sambo), semua," ujar Anam saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/7/2022) malam.
Anam menyebut semua orang yang dianggap penting oleh Komnas HAM dalam kasus ini pasti akan dipanggil, karena menurutnya Komnas HAM perlu memeriksa pihak yang akan membuat peristiwa tewasnya Brigadir Yosua menjadi terang.