KKB Papua
'Kirim untuk Jokowi' KKB Papua Tunjukan Kepala Warga Sipil Usai Dipenggal, Disebut Intelijen TNI
Belum lama setelah tragedi pembantaian 10 warga sipil, KKB Papua kembali melakukan serangan sadis.
“Pasukan TPNPB akan bunuh lebih banyak lagi, jika Presiden Indonesia tidak mau perunding dengan tim juru runding TPNPB bersama delegasi dari semua organisasi yang berjuang Papua merdeka,” tulis KKB Papua.
Bantai 10 Warga Sipil
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga menyerbu dan menembaki warga sipil, 10 orang diyatakan tewas dalam pembantaian ini.
Total ada 10 warga sipil yang meninggal dunia di Kampung Nanggolait, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (16/7/2022) pagi.
Jumlah ini bertambah setelah satu korban bernama Sudirman (36), sebelumnya mengalami kritis.
Sementara, dua lainnya selamat. Total ada 12 korban serangan KKB yang diduga dikomandoi Egianus Kogoya.
“Dari korban yang semula hanya berjumlah tujuh orang, saat ini menjadi 12 korban di mana 10 korban meninggal dunia," ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal di Jayapura, Sabtu sore.
Kamal menuturkan, sembilan korban meninggal dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika.
Baca juga: Punya Pekerjaan Penting, Ini Identitas Warga Palu Korban Serangan KKB Papua: Orang Dekat Bupati!
Sementara satu jenazah lainnya diambil pihak keluarganya untuk dimakamkan di Distrik Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga.
"Adapun dua korban luka-luka juga dievakuasi ke Timika,” kata Kamal.
Belum diketahui ihwal dan motif penembakan hingga pembantaian tersebut.
Namun, Kamal menuturkan penyerangan bermula saat satu di antara korban yang merupakan pedagang kelontongan dan tujuh orang lainny berada di dalam truk.
“Diketahui bahwa truk tersebut merupakan kendaraan pengangkut barang,” ujarnya.
Terkini, anggota Polres Nduga dengan perbantuan Satgas Damai Cartenz serta prajurit TNI masih mengejar para pelaku.
“Korban meninggal dunia maupun luka-luka sore ini akan dievakuasi oleh TNI-Polri ke Kabupaten Mimika. Kapolres Mimika juga telah menyiapkan ambulance untuk melakukan penjemputan,” kata Kombes Kamal.