Jenderal Bintang 3 Beri Ujian Praktik untuk Bharada E, Ingin Buktikan Kemampuan Tembak Menembak

Mantan Kabareskrim Polri, Susno Duadji mengusulkan satu cara uji kemampuan Bharada E yang disebut jago tembak.

handover
Sosok Bharada E yang diduga menembak Brigadir J. Mantan Kabareskrim Polri, Susno Duadji mengusulkan satu cara uji kemampuan Bharada E yang disebut jago tembak. 

Susno Duadji kemudian mengusulkan cara untuk menguji hal tersebut.

"Tapi ini tidak cukup dengan katanya, dia harus diuji diberi senjata itu, kemudian dikasih peluru sejumlah yang dia tembakkan, diberi sasaran, menembak dalam kondisi yang dia juga menjadi sasaran tembak. Apakah bisa masuk semua, atau tidak, mendekati kondisi nyata,"

"Kalau memang masuk semua, dalam kondisi seperti itu, dia terancam, berarti dia memang jago tembak. Jadi soal lazim atau tidak, tergantung situasinya," tutur Susno Duadji.

Bharada E lagi lakukan ini sebelum diteriaki istri Irjen Sambo

Sementara itu, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menjelaskan kronologi penembakan yang menewaskan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo versi Bharada E.

Keberadaaan Brigadir J, Bharada E dan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi berada di rumah pribadi sang jenderal di Jalan Saguling III, Kompleks Pertambangan, Duren Tiga, Jakarta Selatan sekira pukul 16.00 WIB saat mereka baru tiba dari Magelang, Jawa Tengah.

Saat itu mereka tiba dengan menggunakan dua mobil berwarna hita.

Dalam rombongan yang terekam di CCTV terlihat Putri Candrawathi, Bharada E, Brigadir J, ART, 2 staf termasuk ajudan senior

Ferdy Sambo tak bersama mereka karena sang jenderal terbang dari Yogyakarta menggunakan pesawat dan disebutkan tiba lebih dulu di Jakarta.

"Sebelum mereka (rombongan) sampai ke rumah Pak Sambo, Pak Sambo terlihat CCTV masuk ke dalam rumah pribadi didampingi satu ADC (ajudan) masuk ke ruangan privatnya," kata Damanik.

Putri Candrawathi, Bharada E, Brigadir J, ART, ajudan tes PCR di rumah pribadi Jalan Saguling III, Kompleks Pertambangan, Duren Tiga, Jakarta Selatan

"Yang terlihat di CCTV melakukan PCR itu ibu Putri, asisten rumah tangganya, ada satu lagi asisten orang situ juga, Brigadir J paling terakhir.

Sebelum dia ada Bharada E dan ada satu ajudan lagi namanya Riki," papar Damanik.

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik (tengah) membeberkan kronologi penembakan yang melibatkan Bharada J (kiri) dan Bharada E (kanan) di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik (tengah) membeberkan kronologi penembakan yang melibatkan Bharada J (kiri) dan Bharada E (kanan) di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. (Kolase Tribun Jakarta/Istimewa/Tribunnews)

Setelah PCR, Putri Candrawathi terekam masu ke kamarnya sebelum dia bersama para ajudan termasuk Brigadir J dan Bharada E berpindah ke rumah dinas Ferdy Sambo yang berjarak 500 meter dari rumah pribadi sang jenderal.

Berdasarkan pengakuan ajudan Ferdy Sambo kepada Komnas HAM, mereka pindah ke rumah dinas untuk isolasi mandiri selama menunggu hasil PCR keluar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved