TERJAWAB Teka-teki CCTV di TKP Kematian Brigadir J, Kapolri Sebut Diambil Oknum Polisi!
CCTV di rumah Ferdy Sambo bukannya rusak, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut ada oknum polisi yang mengambil CCTV tersebut.
TRIBUNPALU.COM - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terus memantau perkembangan kasus Polisi tembak Polisi yang menewaskan Brigadir J.
Salah satu hal yang disoroti dalam kasus tersebut adalah CCTV di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri.
Kini, fakta seputar CCTV yang sempat disebut rusak itu akhirnya terbongkar.
CCTV di rumah Ferdy Sambo bukannya rusak, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut ada oknum polisi yang mengambil CCTV tersebut.
Baca juga: Bharada E Jadi Tersangka, Pengacara Birgadir J: Bharada E itu Cuma Dikorbankan, Coba Cek Rekeningnya
Mengenai identitas oknum polisi, Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah mengantongi namanya.
Sebelumnya, pihak kepolisian mengatakan seluruh kamera CCTV di kediaman Ferdy Sambo, mati saat kejadian baku tembak yang menewaskan Brigadir Nofriansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Sementara, Seno Sukarto selaku Ketua RT 05 RW 01 di Kompleks Polri daerah Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, mengatakan sejumlah polisi mengganti dekoder kamera CCTV yang ada di kompleks perumahan itu, satu hari setelah baku tembak terjadi.
Sigit pun menegaskan, polisi-polisi yang merusak, mengambil, hingga menyimpan CCTV, semuanya sudah diketahui identitasnya.
"Ada CCTV rusak yang diambil pada saat di satpam, dan itu juga sudah kita dalami dan kita sudah mendapatkan bagaimana proses pengambilannya," katanya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, dilansir Kompas.com.
Baca juga: TERUNGKAP Sosok Asli Bharada E Tersangka Kasus Kematian Brigadir J, Bukan Personel Elite Brimob?
Sejauh ini, ada 25 polisi yang diperiksa inspektorat khusus (Irsus) karena diduga tidak profesional.
Mereka diduga menghambat penanganan olah tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya Brigadir J.
Pengambil CCTV Sudah Diperiksa
Kapolri mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap oknum polisi yang terlibat terkait CCTV di sekitar rumah dinas Ferdy Sambo tersebut.
"Kita sudah mendapatkan bagaimana proses pengambilan dan siapa yang mengambil juga sudah kita lakukan pemeriksaan, dan saat ini tentunya kita akan melakukan proses selanjutnya," ungkapnya, Kamis, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: TERUNGKAP Sosok Asli Bharada E Tersangka Kasus Kematian Brigadir J, Bukan Personel Elite Brimob?
Menurutnya, oknum-oknum yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik akan ditindak tegas.
“Seperti yang tadi saya sampaikan nanti akan kita proses nanti berdasarkan hasil keputusan apakah ini masuk ke dalam pelanggaran kode etik maupun pelanggaran pidana,” jelasnya.
Beda Keterangan soal CCTV Rusak
Sementara itu, Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik menyampaikan, sejak awal pihaknya mempersoalkan mengapa ada keterangan yang berbeda terkait rusaknya CCTV di sekitar rumah dinas Ferdy Sambo.
"Fokus dulu di CCTV yang sejak awal kami persoalkan itu, kok bisa dikatakan rusak dengan keterangan yang berbeda satu dengan lainnya."
"Yang satu bilang disambar petir, ADC bilang sudah rusak sejak lama," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis.
"Nah sekarang sudah ada indikasi kuat unsur kesengajaan. Bisa disebut sebagai dugaan obstruction of justice, upaya melawan hukum yang mengganggu proses penegakan hukum," terangnya.
Ia menyampaikan, Komnas HAM ingin tahu isi CCTV tersebut untuk memastikan apakah benar ada tembak-menembak antara Bharada E dengan Brigadir J.
Komnas HAM akan menanyakan terkait CCTV tersebut dalam permintaan keterangan kepada kepolisian pada Jumat (5/8/2022).
Sebagai informasi, dari awal pengusutan kejadian tersebut disebutkan bahwa CCTV di rumah Ferdy Sambo dalam kondisi rusak dan sempat ada CCTV yang diganti.
Kapolres Metro Jakarta Selatan nonaktif, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, saat itu menyampaikan bahwa decoder CCTV di rumah Ferdy Sambo rusak.
Budhi juga pernah mengakui anggotanya mencabut dekoder CCTV di Kompleks Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta.
Dekoder CCTV itu diganti sehari setelah insiden penembakan yang menewaskan Brigadir J.
Seperti diketahui, Brigadir J tewas pada Jumat, 8 Juli 2022 lalu.
Menurut pihak kepolisian, Brigadir J yang merupakan sopir istri Ferdy Sambo itu, tewas setelah baku tembak dengan ajudan Ferdy Sambo yakni Bharada E.
Baku tembak itu disebut Polri terjadi di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Masih menurut keterangan polisi, Brigadir J tewas ditembak lantaran akan melakukan pelecehan dan penodongan pistol kepada istri Ferdy Sambo.(*)
(Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com)