Pemilu 2024 Sulteng

Kampanyekan Anwar Hafid di Banggai, Elite Demokrat Sulteng Mardiman Sane: Morowali Buktinya

Menurut Mardiman, keberhasil Anwar Hafid tak dapat disandingkan dengan kepala daerah lain di Sulawesi Tengah, apalagi di Kabupaten Banggai

Penulis: Asnawi Zikri | Editor: mahyuddin
handover
Mardiman Sane (kiri kopiah hitam) bersama Anwar Hafid di sela-sela pelantikan Pengurus DPAC Demokrat se Kabupaten Banggai di Desa Tirtasari, Kecamatan Toili, Jumat (12/8/2022). (TribunPalu.com/Asnawi Zikri) 

Selain itu, industri nikel di Morowali tidak menelan uang Negara, tetapi uang investor yang dampak ekonominya dirasakan masyarakat Sulawesi Tengah

"Jadi tidak ada yang bisa dibanggakan dari Migas. Banggai kalah jauh dari Morowali," tandas Mardiman. 

Baca juga: Partai Demokrat Ganggu Kandang Banteng di Banggai Jelang Pemilu 2024

Buktinya, beber Mardiman, dari capaian realisasi investasi nasional tahun 2021, Kabupaten Morowali masuk urutan ke 4 sebagai daerah penyumbang terbesar setelah Kabupaten Halmahera Tengah, Kota Surabaya, dan Kabupaten Bekasi. 

Lalu target PAD dari retribusi perpanjangan IMTA di Morowali sebesar Rp 100 miliar pada tahun 2022. Sementara Kabupaten Banggai hanya Rp 2 miliar. Padahal keduanya dikenal sebagai daerah investasi. 

Pada tahun anggaran 2020 saja, Kabupaten Morowali berhasil mendapatkan PAD dari retribusi perpanjangan IMTA sebesar Rp 76 miliar dari target Rp 66 miliar. 

Belum lagi pendapatan per kapita masyarakat Kabupaten Morowali dan Banggai yant terpaut jauh. 

Sejak industri nikel masuk, BPS menunjukkan pada 2020 PDRB per kapita ADHB Kabupaten Morowali melesat cepat. Terbesar di Sulawesi Tengah, yakni Rp 502,4 juta per tahun.  

Posisi kedua ditempati Kabupaten Morowali Utara dengan PDRB per kapita ADHB sebesar Rp 85,51 juta.  

PDRB per kapita ADHB di Kabupaten Banggai tercatat sebesar Rp 71,8 juta. Di Kota Palu, PDRB per kapita ADHB sebesar Rp 60,89 juta.  

PDRB per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk yang didapat dari hasil bagi antara PDRB dengan populasi di suatu wilayah pada tahun tertentu. Semakin tinggi pendapatan per kapita, maka wilayah tersebut semakin makmur.  

Terbaru, bos Tesla, Elon Musk, dikabarkan telah meneken kontrak membeli nikel dari perusahaan di Morowali. Besaran nilai US$ 5 miliar setara Rp 74,5 triliun (kurs Rp 14.900). 

Kontrak Tesla ini untuk kebutuhan lithium baterai di pabrik mobil listriknya. 

Tak hanya itu, lanjut Mardiman, keberhasilan kepala daerah tidak boleh diukur dari pembangunan yang menggunakan dana APBD atau APBN. 

"Kalau prestasi karena bangun jalan pakai anggaran negara, maka semua orang bisa jadi bupati," kata Mardiman yang akan maju sebagai calon DPR RI Dapil Sulawesi Tengah itu. 

Anwar Hafid juga diketahui sebagai pemimpin yang berani menabrak aturan demi kepentingan rakyat. 

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved