Gerak-gerik Putri Candrawathi Janggal, Psikolog Forensik Curiga Bukan Brigadir J Pelaku Pelecehan
Psikolog forensik Reza Indragiri Amriel menemukan kejanggalan dari gerak-gerik Putri Candrawathi yang mengaku sebagai korban pelecehan seksual.
"Tindak tanduk seperiti itu, memunculkan kesan tidak ada mindset sebagai korban, karena barangkali yang bersangkutan memang bukan korban," kata Reza, menegaskan kembali pernyataannya.
Adapun jika kasus pelecehan seksual benar-benar ada, Reza memberikan pendapatnya yang berdasar pada teori relasi kuasa.
"Pelakunya siapa, korbannya siapa? Tidak patut bagi kita untuk apriori, misalnya dengan membabi buta menggunakan teori relasi kuasa untuk mengatakan peristiwa pelecehan seksual, pasti laki-laki sebagai pelakunya dan perempuan pasti korbannya," ujarnya.
Reza menyebut, masih menggunakan teori relasi kuasa, bisa ditakar, "baik itu di Duren Tiga maupun di Magelang, yang notabene merupakan rumah komandan, "kira-kira siapa yang dominan, siapa yang submisiv, siapa yang berkuasa siapa yang dikuasai, siapa yang siperior dan siapa yang inferior?"
"Hitung-hitungan di atas kertas, menurut saya, sekali lagi, andai diterapkan teori relasi kuasa, Brigadir J bukanlah pihak yang dominan, berkuasa, superior, bukan pihak yang memenuhi profil sebagai pelaku KS. Tentu tetap harus diuji oleh pihak kepolisian," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di KompasTV dengan judul "Psikolog Forensik Sebut PC Tak Punya Mindset sebagai Korban Pelecehan Seksual, Ini Alasannya"