Palu Hari Ini
Ribuan Mahasiswa dari Berbagai Perguruan Tinggi Palu Demo Tolak Kenaikan Harga BBM
Mahasiswa Gabungan Di Kota Palu Bersatu Untuk Melakukan Aksi Unjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM.
Laporan Wartawan TribunPalu, Jolinda Amoreka
TRIBUNPALU.COM, PALU – Mahasiswa Gabungan Di Kota Palu Bersatu Untuk Melakukan Aksi Unjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM.
Demonstrasi dilakukan sejumlah mahasiswa dari beberapa universitas di Kota Palu.
Gabungan mahasiswa dari UNTAD, UIN, juga STIE menggelar aksi unjuk rasa pada Selasa (6/9/2022) di DPRD Provinsi Sulawesi Tengah.
Adapun tuntutan mahasiswa menolak kenaikan BBM yang terjadi secara nasional, menolak pertambangan yang dinilai merusak alam serta mendesak pihak keamanan untuk menyusut tuntas kasus penembakan demonstran tolak tambang yang terjadi di Parigi Moutong.
Aksi ini terjadi selama 5 jam lebih dengan massa aksi yang berjumlah 3500 orang memadati depan DPRD Provinisi Sulawesi Tengah.
Baca juga: Menko Airlangga Sampaikan Arahan Presiden: Seluruh Fisik Proyek Strategis Rampung Sebelum 2024
Selain mahasiswa terpantau LS-ADI juga bergabung untuk melaksanakan aksi bersama-sama.
Moh Abdi Fauzi selaku Korlap I pada aksi ini menyatakan mahasiswa sebagai agen perubahan menolak keras kenaikan BBM.
“Kami mahasiswa sebagai agen perubahan menyatakan sikap untuk menolak kebijakan yang dinilai dapat menyengsarakan kaum kecil. Kami akan melawan untuk memperjuangkan ketidakadilan yang terjadi di negeri kami tercinta,” ujar Moh Abdi Fauzi
Moh Abdi Fauzi menambahkan mahasiswa adalah agen perubahan seharusnya diterima oleh pihak DPRD Provinisi Sulawesi Tengah agar dapat menyampaikan aspirasi dari mahasiswa.
“Kami kecewa karena kami cuma dibiarkan sampai sore hari oleh pihak DPRD Provinisi Sulawesi Tengah. Dari panas terik hingga sore hari sampai terbenam kami hanya berada di depan DPRD Provinsi, padahal keinginan kami cuma mau masuk dan menyampaikan aspirasi saja,” jelas Moh Abdi Fauzi
Pada aksi kali ini, massa aksi dan aparat keamanan terpantau sempat beberapa kali terjadi aksi dorong-mendorong hingga memaksa mundur aparat keamanan yang sedang berjaga di depan pintu DPRD Provinisi Sulawesi Tengah.
Aksi ini adalah bentuk solidaritas mahasiswa dalam memperjuangkan hak rakyat. (*)