Perbuatan Tak Lazim Keluarga Kalideres, Mayat Ibu Sengaja Disimpan Berbulan-bulan di Kamar

Kejanggalan demi kejanggalan terus ditemukan dalam kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.

Handover
Warga Kalideres, Jakarta Barat dihebohkan penemuan mayat satu keluarga, Kamis (10/11/2022). 

TRIBUNPALU.COM - Kejanggalan demi kejanggalan terus ditemukan dalam kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.

Terungkap, mayat salah satu anggota keluarga bernama Renny Margaretha (68) dibiarkan berbulan-bulan di kamar.

Jenazah Renny Margaretha dibaringkan di kamar dan tidak dikuburkan.

Renny Margaretha merupakan istri dari Rudiyanto Gunawan (70), dan ibu dari nak mereka bernama Dian (42).

Baca juga: Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres Disebut Sangat Rumit, Polisi Libatkan Berbagai Ahli

Satu orang lainnya yang menjadi korban tewas yaitu adik dari Rudiyanto bernama Budianto (69).

Polisi mengatakan Renny Margaretha diyakini sudah meninggal sejak Mei 2022 atau enam bulan sebelum keempat mayat ditemukan warga pada 10 November 2022.

Ini berarti Dian dan Budiyanto yang kerap disaksikan oleh warga masih beraktivitas pada periode 2-3 bulan sebelum ditemukan tewas, sempat hidup bersama mayat dari ibu dan istri mereka.

Dua jenazah itu diperlakukan seperti manusia yang masih hidup.

Dian yang saat itu masih hidup bahkan masih memberikan susu hingga menyisiri rambut ibunya bernama Reni Margaretha meski sudah dalam keadaan tak bernyawa lagi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Hariyadi, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/11/2022) malam, mengatakan hal itu diperoleh polisi dari keterangan petugas koperasi yang datang ke rumahnya untuk proses menggadaikan rumah pada Mei 2022 lalu.

Setelah melihat kondisi Margaretha yang tewas dan sudah menjadi mayat, saksi kemudian memberitahukan kepada Dian.

Namun, Dian membantah keterangan saksi dan menyatakan jika ibunya itu masih hidup.

"Saat pegawai koperasi di dalam kamar menyampaikan bahwa ibunya sudah jadi mayat, Dian jawab ibu saya masih hidup, tiap hari saya berikan minum susu, sambl disisir dan rambutnya rontok semua," kata Kombes Hengki Haryadi.

Meski begitu, Hengki tidak mau berspekulasi soal kasus tersebut, termasuk soal apakah Dian memiliki kondisi kejiwaan tertentu karena mengganggap ibunya masih hidup meski sudah meninggal dunia.

"Nah itu yang dalam proses penelitian oleh tim psikologi forensik, ini ahlinya beliau-beliau ini yang akan menganalisis, yang jelas pada saat itu (Dian menyampaikan) ibu saya belum meninggal, disisir rambutnya rontok setiap hari minum susu, tapi pada saat keluar nangis, itu ada foto-fotonya," tutur Hengki.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved