Kirim Tenaga Kerja ke Jepang, Salah Satu Strategi Pemkot Palu Cegah Inflasi

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alan Sahril

TRIBUNPALU.COM,PALU - Wakil Wali Kota Palu Reny A Lamadjido pimpin Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tingkat Kota Palu.

Bertempat di ruang bantaya, Jl Balai Kota, Kelurahan Tanamonindi, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Jumat (23/12/2022) pagi.

Reny A Lamadjido mengatakan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah berperan penting dan strategis dalam upaya menjaga stabilitas harga di pasaran.

Oleh karena itu, sinergi, komitmen dan koordinasi lintas sektor sangat dibutuhkan agar stabilitas harga bisa terkontrol di pasaran.

Baca juga: Pembangunan Rumah Subsidi 2022 Capai 2.819 Unit, REI Sulteng Harap Pemda Dukung Industri Properti

"Diharapkan TPID Kota Palu lebih fokus untuk memberikan rekomendasi dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan, mendukung kelancaran distribusi sekaligus meminimalkan gangguan-gangguan (supply shocks) yang dapat mengganggu pasokan dan distribusi di wilayah Kota Palu," kata Reny A Lamadjido.

Reny A Lamadjido menerangkan bahwa, dibentuknya TPID bertujuan untuk menjaga laju inflasi yang rendah dan agar tetap stabil.

Hal ini sebagai persyaratan pertumbuhan ekonomi agar berkesinambungan yang akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Olehnya, harus dilakukan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan pengendalian inflasi untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan pemerintah," terangnya.

Adapun strategi pemerintah Kota Palu menurut Reny A Lamadjido dalam menekan laju inflasi ialah dengan melaporkan perkembangan harga strategis secara rutin, operasi pasar murah 8 kali pertahun yang bekerjasama distributor, toko modern, bumn, ukm dan dekranasda.

Selain itu, meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pengiriman tenaga formal magang dan ssw ke jepang, dengan jumlah orang yang sudah dikirim sebanyak 136 orang.

"Strategi pengendalian inflasi daerah kota palu serta sejumlah hal strategis lainnya," paparnya. (*)