Universitas Muhammadiyah Palu

VIDEO: Aptisi Sulteng Dorong Perguruan Tinggi Swasta Perbanyak Guru Besar

Ada banyak yang harus dipenuhi untuk menjadi Guru Besar atau profesor, termasuk harus menjabat Lektor Kepala.

Editor: mahyuddin

TRIBUNPALU.COM, PALU - Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Sulteng Prof Rajindra mendorong Guru Besar atau profesor menjamur di jajarannya.

Diketahui ada 32 Perguruan Tinggi Swasta yang tergabung dalam Aptisi Sulteng.

"Dari 6 provinsi di bawah LLDIKTI XVI, sekitar 400 perguruan tinggi swasta. Dari semua itu, di Sulawesi Tengah yang tidak memiliki profesor," kata Rektor Unisversitas Muhammadiyah Palu itu mengawali ceritanya saat menjadi narasumber Tribun Mo Tesa-tesa di Studio TribunPalu.com, Jl Emmy Saelan, Kota Palu, dikutip TribunPalu.com, Selasa (3/1/2022).

Dari cerita itu, Prof Rajindra kemudian memacu dirinya untuk mengejar gelar profesor hingga menjadi Rektor pertama bergelar profesor dari Perguruan Tinggi Swasta di Sulawesi Tengah.

Dia menjelaskan, ada banyak yang harus dipenuhi untuk menjadi Guru Besar atau profesor, termasuk harus menjabat Lektor Kepala.

Baca juga: Aptisi Sulteng Boyong Kepala LLDIKTI Wilayah XVI Temui Ketua Umum Alkhairaat Habib Ali

Lektor adalah seorang tenaga pendidik/dosen di perguruan tinggi yang berpangkat pembina atau golongan IIIc atau IIId. Lektor juga menjadi salah satu jenjang jabatan fungsional dosen dan merupakan tenaga pengajar di lingkungan kampus dimana setingkat lebih tinggi dibanding asisten ahli.

"Memang kampus harus mendorong upaya ini. Pimpinan PTS harus mendampingi dosen-dosen. Aptisi Sulteng juga menyiapkan ruang kosultasi bagi tenaga pendidik di Perguruan Tinggi Swasta untuk mengejar Guru Besar, kalau perlu mendatangkan ahli," jelas Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sulteng tersebut.

Tips Prof Rajindra

Prof Rajindra juga menceritakan pengalamannya selama menjabat Rektor Unismuh Palu.

"Sebelum menajabat saya sudah bilang memang, tidak mau diintervensi kalau mau ada perubahan. Saat terpilih yang pertama saya lakukan sentralisasi pengelolaan keuangan dan memastikan SDM sesuai dengan bidangnya," papar Prof Rajindra.

Untuk peningkatan SDM, Prof Rajindra banyak menghabiskan dana untuk mendatangkan narasumber dan ahli selama empat tahun.

"Ada dosen yang sudah urus pangkat setelah itu. Asisten ahli, Lektor, Serdos juga meningkat. Kita sudah mencapai 70 persen dosen sudah Serdos. Dosen semua sudah ada pangkat kecuali yang baru diterima," terang Rektor Unismuh Palu dua periode tersebut.

Baca juga: Kenalkan Ahmad Yani, Dosen Tetap FKM Unismuh Palu Pertama Raih Gelar Doktor Bidang Kesmas

Selama Pandemi Covid-19, Prof Rajindra juga menggunakan dana perjalanan dinas untuk menyekolahkan dosen.

Jumlah dosen yang telah mengikuti program doktor Unismuh Palu pun meningkat, mencapai 42 orang.

Ada 30 lebih yang saat ini sementara dalam proses penyelesaian pendidikan.

"Memang kita harus bantu dosen kita dengan dana kampus. termasuk dalam jurnalnya," tutur Prof Rajindra.

Selengkapnya simak video hingga tuntas!(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved