Morowali Hari Ini

Nilai Inverstasi PT Vale Indonesia di Morowali Rp 37,5 Triliun, Target 73 Ribu Ton Nikel Pertahun

CEO PT Vale Indonesia mengatakan, dua proyek penambangan dan pengolahan nikel terintegrasi di 2 tempat di Morowali bernilai investasi Rp 37,5T.

|
TribunPalu.com/Rian
CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy menyebut dua proyek penambangan dan pengolahan nikel terintegrasi di dua tempat yang ada di Morowali bernilai investasi Rp 37,5 triliun. 

Laporan Wartawan TribunPalu, Rian Afdhal

TRIBUNPALU.COM -  CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy menyebut dua proyek penambangan dan pengolahan nikel terintegrasi di dua tempat yang ada di Morowali bernilai investasi Rp 37,5 triliun.

Proyek penambangan nikel itu berada di Desa Bahomotefe, Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali.

Sementara, untuk smelter diposisikan di kawasan Desa Sambalagi, Kecamatan Bungku Pesisir, yang mana smelter itu dikembangkan PT Anugrah Tambang Industri (ATI).

Kata Febriany, blok Bahomotefe akan berproduksi dengan kapasitas mencapai 73 ribu ton nikel pertahun.

Baca juga: PT Vale Indonesia Bakal Serap 20 Ribu Tenaga Kerja Lokal di Morowali

"Proyek ini menjadi pertambangan nikel terintegrasi rendah karbon," ucapnya usai melaksanakan Groundbreaking Jumat (10/2/2023).

Lebih lanjut, blok Bahomotefe akan jadi pabrik RKEF pertama di Indonesia yang didukung pembangkit listrik tenaga gas berkapasitas 500 megawatt.

"Area tambang juga disediakan fasilitas kebun pembibitan untuk mendukung revegetasi lahan," ujarnya.

Menurutnya, rencana ini sesuai dengan komitmen PT Vale Indonesia untuk menurunkan emisi karbon sampai 33 persen di tahun 2030 serta net zero emisi di tahun 2050.

"Kalau untuk tenaga kerja lokal, saat ini sudah dilakukan serangkaian pelatihan teknis bagi mereka, seperti pelatihan kelistrikan dan las termasuk mengikuti tender barang dan jasa," tuturnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved