Hanya Ada di Sulteng, Begini Penularan dan Kembang Biak Demam Keong

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Jolinda Amoreka 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Kepala Seksi Pencegahan dan Penyakit Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah Afuad Saehana menyebut Schistosomiasis atau Demam Keong adalah penyakit menular menahun yang menyerang manusia.

Schistosomiasis atau Demam Keong hanya ada di Sulawesi Tengah, tepatnya di Lindu, Napu dan Bada.

"Schistosomiasis atau Demam Keong adalah penyakit menular tahunan yang dalam pengetian penyakit ini bisa menjadi kronis dan dapat menyebabkan kematian," ujar Afuad Saehana saat menjadi narasumber Tribun Mo Tesa-tesa di Studio TribunPalu.com, Jl Emmy Saelan, Kota Palu, Senin (13/2/2023).

Afuad Saehana menjelaskan, Demam Keong disebabkan larva infektif yang hidup di dalam tubuh seekor keong.

Ada tiga jenis larva yang menyebabkan Demam Keong, Schistosomiasis Haematobium, Schistosomiasis Japonicum dan Schistosomiasis Mansoni.

Baca juga: 245 Warga Terjangkit Demam Keong di Poso Ikuti Pengobatan Massal Hari Pertama

"Di Sulawesi Tengah hanya satu jenis yaitu Schistosomiasis Japonicum," ucap Afuad Saeha.

Penyakit ini dapat menyerang penderita secara tahunan karena Schistosomiasis Japonicum dapat hidup dan berkembang biak dalam tubuh manusia.

Selain demam, Schistosomiasis dapat menyumbat hati dan jantung manusia sehingga beresiko menyebabkan kematian. 

"Larva dapat masuk ke orang yang tidak menggunakan alas kaki atau alat pelindung. Kemudian cacing ini menetap masuk kedalam pori-pori manusia dan berkembang biak dengan bertelur sebanyak-banyaknya. Telur-telur itu dapat menyumbat hati kemudian ke jantung kemudian cacing ini akan menetap di sekitar area pencernaan karena telur larva akan dikeluarkan melalui feses," papar Afuad.

Telur-telur larva itu kemudian keluar melalui feses dan menetas.

Setelah menetas, larva itu kemudian mencari keong untuk dijadikan inang.

Menurut Afuad, Demam Keong termasuk jenis penyakit dengan penularan tidak langsung.(*)