AHY di Kota Palu

Warga Keluhkan Hal Ini saat Dialog dengan AHY di Kota Palu

Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menggelar dialog rakyat terkait mendengarkan keluhan masyarakat Kota Palu, Selasa (28/2/2023).

Penulis: Fadhila Amalia | Editor: Haqir Muhakir
TRIBUNPALU.COM/FHADILA
Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menggelar dialog rakyat terkait mendengarkan keluhan masyarakat Kota Palu, Selasa (28/2/2023). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fadhila

TRIBUNPALU.COM, PALU - Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menggelar dialog rakyat terkait mendengarkan keluhan masyarakat Kota Palu, Selasa (28/2/2023).

Bertempat di Tanaris Coffe, Jl Juanda Kelurahan Lolu Utara Kecamatan Palu Timur Kota Palu.

Dialog rakyat tersebut dilakukan dengan sejumlah elemen masyarakat secara umum maupun mahasiswa.

Baca juga: Peserta Dialog Rakyat bersama AHY di Kota Palu Didominasi Anak Muda

Dalam acara bertajuk Dialog Rakyat ini, masyarakat yang hadir diberikan kesempatan untuk mengeluarkan aspirasinya, berupa masalah yang kerap dihadapi.

Mahasiswa perwakilan dari Kabupaten Donggala Sulteng, Wisnu mengemukakan keluhan kepada AHY.

Ia mengatakan, Donggala merupakan kabupaten yang sangat luas dalam memiliki masalah yang cukup kompleks.

Baca juga: Usai Dialog AHY Bersama Warga di Cafe Tanaris, Dus Nasi Berserakan di Bahu Jl Juanda

"Kemajuan daerah tersebut didukung oleh kemajuan SDM, tetapi total populasi di Donggala hanya 3 persen. Hanya 3 persen yang mampu melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang perkuliahan," katanya kepada AHY.

Selanjutnya, keluhan dari Yanti perwakilan dari perempuan se Kota Palu.

Keluhannya adalah terkait pengangguran perempuan di Kota Palu serta kenaikan harga mulai dari BBM hingga Bahan Pokok.

"Saya mewakili perempuan, masalah yang dihadapi pasca pandemi yaitu pengangguran dan juga kenaikan harga yang drastis," ujar Yanti.

Baca juga: AHY Beri Sinyal Anwar Hafid Ikut Bertarung di Pilgub Sulteng 2024

Adapun, Anggota Himpunan Nelayan Sulawesi Tengah, Roy mengemukakan keluhan dari para nelayan.

Keluhannya terkait pertamina menolak nelayan membeli bensin menggunakan jirgen.

"Masa nelayan harus bawa kapal ke pertamina, kan ga mungkin, maka dari itu para nelayan membawa jerigen tapi di tolak," kata Roy.

Keluh kesah selanjutnya, dari salah satu pelaku usaha UMKM di Kota Palu, Sukmawati.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved