AHY di Kota Palu

Dialog Rakyat, AHY Dengar Keluhan Masyarakat Kota Palu

Angkatan Muda Penggerak Demokrat Sulawesi Tengah menggelar Dialog Rakyat bersama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, Selasa (28/3/20

Penulis: Fadhila Amalia | Editor: Haqir Muhakir
TRIBUNPALU.COM/FHADILA
Angkatan Muda Penggerak Demokrat Sulawesi Tengah menggelar Dialog Rakyat bersama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, Selasa (28/3/2023). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fadhila

TRIBUNPALU.COM, PALU - Angkatan Muda Penggerak Demokrat Sulawesi Tengah menggelar Dialog Rakyat bersama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Selasa (28/3/2023).

Bertempat di Tanaris Coffe, Jl Juanda Kelurahan Lolu Utara Kecamatan Palu Timur Kota Palu.

Dialog rakyat tersebut dilakukan dengan sejumlah elemen masyarakat secara umum maupun mahasiswa.

Baca juga: Peserta Dialog Rakyat bersama AHY di Kota Palu Didominasi Anak Muda

Dalam acara bertajuk Dialog Rakyat ini, masyarakat yang hadir diberikan kesempatan untuk mengeluarkan aspirasinya, berupa masalah yang kerap dihadapi.

Mahasiswa perwakilan dari Kabupaten Donggala Sulteng, Wisnu mengemukakan keluhan kepada AHY.

Ia mengatakan, Donggala merupakan kabupaten yang sangat luas dalam memiliki masalah yang cukup kompleks.

"Kemajuan daerah tersebut didukung oleh kemajuan SDM, tetapi total populasi di Donggala hanya 3 persen. Hanya 3 persen yang mampu melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang perkuliahan," katanya kepada AHY.

Baca juga: Warga Keluhkan Hal Ini saat Dialog dengan AHY di Kota Palu

Selanjutnya, keluhan dari Yanti perwakilan dari perempuan se Kota Palu.

Keluhannya adalah terkait pengangguran perempuan di Kota Palu serta kenaikan harga mulai dari BBM hingga Bahan Pokok.

"Saya mewakili perempuan, masalah yang dihadapi pasca pandemi yaitu pengangguran dan juga kenaikan harga yang drastis," ujar Yanti.

Adapun, Anggota Himpunan Nelayan Sulawesi Tengah, Roy mengemukakan keluhan dari para nelayan.

Keluhannya terkait pertamina menolak nelayan membeli bensin menggunakan jirgen.

"Masa nelayan harus bawa kapal ke pertamina, kan ga mungkin, maka dari itu para nelayan membawa jerigen tapi di tolak," kata Roy.

Keluh kesah selanjutnya, dari salah satu pelaku usaha UMKM di Kota Palu, Sukmawati.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved