Update Ternak PMK di Sigi, 112 Sapi di 5 Kecamatan Sembuh

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Moh Salam 

TRIBUNPALU.COM, SIGI - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sigi terus menyalurkan dosis Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Wilayah Mareso Masagena. 

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sigi Moh Akib Ponulele mengatakan, hewan ternak di Sigi terpapar PMK mencapai 119 kasus aktif, tersebar di lima kecamatan dengan 12 desa. 

"Dari 119 kasus aktif, hewan ternak sembuh itu sebanyal 112 sembuh dan sisanya kasus aktif hingga tanggal 6 Maret 2023 ada 7 hewan ternak," kata Kadis Peternakan dan Keswan Sigi Akib, Selasa (7/3/2023).

Kata Akib, untuk di Kecamatan Dolo Barat, khususnya Desa Kaleke, kasus PMK sebanyak 26 ekor hewan positif PMK.

"Kalau di Desa Kaleke ada 26 ekor positif PMK, sudah sembuh 20 ekor," sebut Kadis Peternakan dan Keswan Sigi. 

Baca juga: Sigi Zona Merah PMK, Pemerintah Sebar 60 Ribu Dosis Vaksin

Diketahui sejumlah Ternak di Kabupaten Sigi positif terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku alias PMK.

Hal itu membuat Kabupaten Sigi ditetapkan sebagai Zona Merah PMK di Sulawesi Tengah setelah Kota Palu dan Kabupaten Donggala.

Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi mengatakan, kasus ternak terindikasi PMK di Desa Mpanau Kecamatan Sigi Biromaru.

"Jadi Kasus pertama PMK di Kabupaten Sigi ditemukan di Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru dengan jumlah 5 ekor sapi yang dinyatakan positif PMK setelah dilakukan pengujian sampel,” ujar Wabup Samuel Yansen Pongi, Senin (6/3/2023).

Kata Samuel, sapi yang terjangkit PMK di Kabupaten Sigi memiliki gejala klinis langsung dilakukan pengobatan berupa divaksin dan sebagainya. 

Baca juga: Wabah PMK Mulai Serang Ternak Sapi di Banggai Sulteng

Menurut Samuel Yansen Pongi, pemerintah Kabupaten Sigi telah menerima sebanyak 60 ribu dosis vaksin untuk pencegahan penyebaran virus PMK di Wilayah Mareso Masagena. 

"Kalau populasi ternak di Kabupaten Sigi itu ada 50 ribu ekor sapi. Ternak yang sudah divaksin sebanyak 9.252 sapi dan saat ini masih terus dilakukan vaksinasi," tuturnya.(*)