Sosok Palu

Sosok Hikma, Jukir Perempuan di Kota Palu Bekerja Demi Keluarga

Demi membantu menambah penghasilan sang suami, Hikma (25) rela menjadi juru parkir disuatu kantor BUMN Jl Mohammad Yamin, Kelurahan Tatura Utara, Keca

Penulis: Lisna Ali | Editor: Haqir Muhakir
TRIBUNPALU.COM/LISNA
Demi membantu menambah penghasilan sang suami, Hikma (25) rela menjadi juru parkir disuatu kantor BUMN Jl Mohammad Yamin, Kelurahan Tatura Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Lisna

TRIBUNPALU.COM, PALU - Demi membantu menambah penghasilan sang suami, Hikma (25) rela menjadi juru parkir disuatu kantor BUMN Jl Mohammad Yamin, Kelurahan Tatura Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu.

Hikma merupakan warga asli Kota Palu ia bekerja sebagai tukang parkir sudah hampir dua tahun.

Hikma mengatakan alasannya menjadi juru parkir ini karena penghasilan suaminya yang pas-pasan.

Diketahui pekerjaan suami Hikma sebagai kuli bangunan.

Baca juga: DPRD Palu Rapat Dengar Pendapat, Penyintas Bencana Kelurahan Layana Sampaikan Keluhan Ini

Sehingga, ia merasa tertantang dan terpaksa mencari pundi-pundi rupiah menjadi juru parkir.

“Dari pada diam di rumah tidak punya penghasilan, lebih baik saya juga kerja bantu-bantu penghasilan suami,” kata Hikma saat ditemui TribunPalu.com Rabu (8/3/2023).

Dalam bekerja sebagai juru parkir, ibu dari tiga anak ini juga kerap membawa anak bungsunya ke lokasi parkiran agar bisa memantau dan tidak membiarkan anaknya sendiri di rumah.

Tak hanya sendiri Hikma biasanya dibantu mertuanya bernama Desi (47).

Di sana Desi (47) juga sebagai jukir namun saat ini hanya sering membantu Hikma untuk menjaga cucunya.

Baca juga: Kemenkumham Sulteng Pastikan Tindak Tegas Pegawai Nakal

Hikma bekerja setiap hari mulai pukul 10.00 hingga pukul 14.00 WITA, di luar jam itu ada jukir lain yang mengisi.

Tidak berbeda dengan juru parkir lainnya, ia terlihat handal mengatur kendaraan yang keluar masuk parkiran.

Profesinya sebagai Jukir Hikma biasanya mendapatkan penghasilan sekitar Rp70 ribu setelah dipotong dengan setoran pihak Dishub.

“Kalau sepi biasanya saya hanya dapat 40 ribu,” katanya

Menghidupi keluarga dengan ekonomi pas-pasan, ternyata tak menyurutkan tekad kuat Hikma bersama suaminya untuk menabung menyekolahkan anaknya.

Diketahui anak pertamanya saat ini masih berusia 4 tahun.

“Semoga nanti ada rejeki lebih banyak, biar anak-anakku bisa saya sekolahkan,”ujar Hikma. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved