Semesta Mencegah Stunting
Stunting Capai 20.290 Kasus di Sulteng, Ayo Jadi Kakak Asuh Kolaborasi BKKN-TribunPalu.com
Pemerintah provinsi dan kabupaten kota terus berupaya untuk menekan kasus Stunting di Sulawesi Tengah.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Jolinda Amoreka
TRIBUNPALU.COM, PALU - Kasus Stunting di Sulawesi Tengah mencapai 20.290 sepanjang 2023.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.
Bedasarkan data yang diperoleh TribunPalu.com, Rabu (3/5/2023), jumlah keluarga berisiko Stunting sebanyak 408,242 keluarga dari seluruh wilayah Sulawesi Tengah pada tahun 2023.
Pemerintah provinsi dan kabupaten kota terus berupaya untuk menekan kasus Stunting di Sulawesi Tengah.
Wagub Mamun Amir menjelaskan, berdasarkan survei study status gizi Indonesia tahun 2021 prevalensi Stunting di Sulawesi Tengah sebesar 29,7 diatas rata-rata nasional sebesar 24,4 persen.
Baca juga: Pemprov Sulteng Bersama BKKBN Galakkan Gerakan Serentak Sebulan Minum Tablet Darah
Tahun 2022 turun menjadi 28,2 persen, sementara target RPJMN 2024 adalah 14,5 persen.
“Untuk target RPJMD sampai tahun 2026 sebesar 8 persen, oleh karena itu, upaya percepatan penurunan Stunting di Sulawesi Tengah masih menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua,” sebut Mamun Amir.
Berikut sebaran kasus Stunting di Sulawesi Tengah:
Jumlah ini dengan peta persebaran wilayah:
1. Kabupaten Banggai sebanyak 2,258 kasus;
2. Kabupaten Banggai Kepulauan sebanyak 1,463 kasus;
3. Kabupaten Balut sebanyak 631 kasus;
4. Kabupaten Tojo Una-Una sebanyak 1,906 kasus;
5. Kabupaten Toli-Toli sebanyak 1,221 kasus;
6. Kabupaten Buol sebanyak 718 kasus;
7. Kabupaten Morowali sebanyak 569 kasus;
8. Kabupaten Morowali Utara sebanyak 680 kasus;
9. Kabupaten Poso sebanyak 1,866 kasus;
10. Kabupaten Parigi Moutong sebanyak 2,858 kasus;
11. Kabupaten Donggala sebanyak 5,318 kasus;
12. Kabupaten Sigi sebanyak 878 kasus;
13. Kota Palu sebanyak 1,186 kasus.
Gabung Kakak Asuh
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggandeng Tribun Network untuk menggelar program 'Semesta Mencegah Stunting'.
Dalam agenda tersebut nantinya akan dikampanyekan mengkonsumsi telur dengan kampanye #CukupDuaTelur.
Program pencegahan Stunting ini merupakan bagian dari agenda besar Pemerintah Indonesia yang kini sedang mempersiapkan generasi emas 2045.
Telur dipilih menjadi sumber protein hewani yang paling mudah dibeli dan didapat karena harganya cukup terjangkau.
Baca juga: BKKBN Resmikan Rumah Cegah Stunting di Labuan Donggala
Gerakan Peduli Keluarga Berisiko Stunting dan Mustahik Dimulai, Target 100 Bayi dan 100 Ibu Hamil |
![]() |
---|
RSUD Madani Palu Target Nol Persen Stunting di Desa Pasaku dan Luku Sigi |
![]() |
---|
BKKBN Sulteng: Semua Berpotensi Stunting, Sekalipun Keluarga Itu Mampu |
![]() |
---|
Pemkot Palu Buka Dapur Sehat Atasi Stunting di Kelurahan Watusampu |
![]() |
---|
Pemkab Sigi Genjot Program Penanganan Stunting dan Penanggulangan Kemiskinan Tahun Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.