Tari Tradisional
Sejarah Tari Balia, Dipercaya Sebagai Ritual Penyembuh Bagi Masyarakat Suku Kaili
Berikut sejarah lengkap Tari Balia dari Sulawesi Tengah. Tari Balia dipercaya sebagai ritual penyembuhan masyarakat Suku Kaili.
Sedangkan Balia Tampilangi merupakan ritual tingkatan tertinggi dan paling sakral. Ritual ini memadukan tarian Balia Bone dan Balian Jinja. Biasanya, ritual Balia Tampilangi dipilih kalangan bangsawan dengan jenis penyakit cukup parah. Prosesi ritual ini membutuhkan prosesi paling lama.
Adapun Tarian Balia mempunyai setidaknya 10 prosesi. Tak hanya sekedar menginjak bara api, ritual lainnya adalah ritual pompoura atau tala bala'a, ritual adat enje da'a, ritual tampilangi ulujadi, pompoura vunja, ritual manuru viata, ritual adat jinja, balia topoledo, vunja ntana, ritual tampilangi, dan nora binangga.
Pelaksanaan ritual No Balia memerlukan biaya tak sedikit. Pasalnya, pihak yang mengadakan ritual harus mempersiapkan berbagai hal.
Seperti bahan-bahan ritual, yaitu dupa, keranda, buah-buahan, hingga hewan kurban.
Pemilihan jenis hewan kurban pun berdasarkan kasta pihak penyelenggara. Biasanya ayam, kambing, atau kerbau.
Selain itu, pihak penyelenggara juga harus menanggung ongkos lelah para peritual yang hadir.
Prosesi ritual dimulai ketika pawang laki-laki beraksi membacakan mantra dan jampi. Dipercaya, mantra dan jampi tersebut dapat memanggil arwah penguasa, para dewa, hingga roh nenek moyang.
Dalam setiap prosesinya, para peritual meletakan sesajian berbeda di dekat dupa.
Adapun orang yang sakit harus berada di sekitar penari Balia hingga kemudian diusung untuk mengikuti prosesi puncak.
Dalam ritual No Balia, prosesi puncak adalah menyembelih hewan kurban sebagai bentuk seserahan dan permohonan kesembuhan. Nantinya, darah hewan kurban ini dijadikan simbol permohonan kesembuhan bagi orang yang sakit.
Asal Usul Tarian Balia
Tidak ada informasi pasti menyebutkan tahun kemunculan dan dimulainya ritual No Balia oleh Suku Kaili.
Tarian ini dipercaya sudah dilakukan para nenek moyang Suku Kaili dan tetap dipertahankan turun temurun.
Bahkan di zaman modern seperti sekarang tetap dijaga sebagai suatu tradisi.
Tarian Balia merupakan kepercayaan Suku Kaili tentang menjaga hubungan baik dengan dewa-dewa dan leluhur.
Mereka yang melakukan Tarian Balia menyakini segala penyakit akibat gangguan jin dan roh jahat hanya bisa disembuhkan dengan cara memuja para dewa dan roh leluhur.
Meski begitu, Suku Kaili tetap percaya pada metode penyembuhan medis. Buktinya, Tarian Balia akan dilakukan hanya jika penyembuhan medis tak bisa mendatangkan kesembuhan. (*)
Makna dan Simbol dalam Tari Mokambu, Tradisi Sulawesi Tengah Penuh Filosofi |
![]() |
---|
Mengenal Tari Pamonte Asal Sulteng, Tarian Khas Gadis Suku Kaili |
![]() |
---|
Mengenal Tari Dero Asal Sulteng, Tarian Khas Suku Pamona di Kabupaten Poso |
![]() |
---|
Sejarah Tari Pontanu Asal Sulawesi Tengah, Menceritakan Aktivitas Wanita Penenun Kain Donggala |
![]() |
---|
Mengenal Tari Balia dari Sulawesi Tengah, Ritual Penyembuhan Ala Masyarakat Suku Kaili |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.