Kepala BNN RI Sebut Daerah Rawan Pengguna Narkoba Ada di Pertambangan, Ini Jaringannya

Laporan Wartawan TribunPalu, Rian Afdhal

TRIBUNPALU.COM, PALU - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Komjen Pol Petrus Reinhard Golose menyebut daerah rawan penyalahgunaan narkoba di Provinsi Sulteng ada dikawasan pertambangan.

Hal itu diungkapkan usai melaksanakan Dialog P4GN Pemuda Nusantara di Sriti Convention Hall Palu Jl Durian, Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Rabu (10/5/2023).

"Kalau dilihat hasil operasi 3 tahun terakhir ini cukup besar terutama untuk metamfetamina (shabu), selau saya ingatkan untuk diwilayah pertambangan biasanya orang untuk menggunakan cenderung naik, contohnya juga berada di Provinsi lain," ucapnya.

Baca juga: BPK Temukan 14 LKPD Pemkab Donggala Kelebihan Pembayaran Pekerjaan Jalan AC-WC Senilai Rp 2,86 M

Kata Petrus, pihanknya memfokuskan pemberantasan narkoba kepada kaum perempuan.

Karena, dari hasil monitoring 183 narapidana yang berada di lapas perempuan ada 138 atau 75 persen rata-rata pengguna narkoba.

"Mereka akan direhabilitasi, jadi kita tidak akan membuat lembaga pemasyarakat penuh, tapi bagaimana kita merubah mereka dari yang para pengguna ini untuk bisa balik, jadi mereka bukan musuh tapi perlu diselamatkan, yang kita musuhi bandar-bandar narkotika," ujarnya.

Dia menambahkan, jaringan narkoba yang paling banyak masuk ke Sulawesi Tengah dari Negara Malaysia.

"Jadi dari jaringan Malaysia, Kalimantan dan Sulawesi Tengah," tuturnya. (*)