Sulteng Hari Ini

DP3A Sulteng Catat 144 Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan, Kota Palu Paling Tinggi

144 kasus itu dari data Simfoni Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) bulan April 2023.

Penulis: Fadhila Amalia | Editor: mahyuddin
kompas.com
Ilustrasi - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Tengah mencatat 144 kasus kekerasan anak dan perempuan terjadi pada tahun 2023. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fadhila

TRIBUNPALU.COM, PALU - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Tengah mencatat 144 kasus Kekerasan Anak dan perempuan terjadi pada tahun 2023.

Hal tersebut diutarakan Kepala Seksi Perlindungan Anak Nuryamin diruangannya Kantor DP3A Jl Mangunsarkoro, Kelurahan Besusu Timur, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Minggu (20/5/2023).

Ia mengatakan, 144 kasus itu dari data Simfoni Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) bulan April 2023.

“Dari 144 kasus, jenis kekerasan dialami korban mulai dari kekerasan seksual, kekerasan fisik, kekerasan psikis dan penelantaran,” ujarnya.

Baca juga: IMM Banggai Kritisi Peruntukan APBD, Habis di Perjalanan Dinas hingga Makan Minum

Kasus Kekerasan Anak dan perempuan paling tinggi terjadi di Kota Palu sebanyak 22 kasus.

Kemudian Kabupaten Buol 18 kasus, Donggala 17 kasus, Tojo Unauna 15 kasus, Sigi 14 kasus, Morowali 12 kasus, Morowali Utara 12 kasus, Poso 10 kasus, Banggai Laut 9 kasus, Banggai Kepulauan 8 kasus, Tolitoli 6 kasus dan Parigi Moutong 1 kasus.

Sedangkan berdasarkan tempat kejadian beberapa kasus tertinggi terjadi di Rumah Tangga 84 kasus, 5 kasus di sekolah, 13 kasus di fasilitas umum, 1 kasus di tempat kerja dan lainnya 42 kasus.

Nuryamin mengatakan, korban ditangani oleh Unit Pelaksanaan Teknis Daerah Perlindungan dan Anak (UPTD). 

Sedangkan DP3A ikut serta melakukan pendampingan kepada seluruh korban kekerasan.

Baca juga: Selamat! 5 Komisioner KPU Sulteng Lolos Seleksi, Hanya Nisbah dari Incumbent

Ia berharap upaya yang mereka sudah lakukan masyarakat dapat memahami untuk tidak lagi melakukan tindak Kekerasan Anak dan perempuan.

“Kami mengimbau seluruh perempuan maupun anak di Sulteng jangan takut untuk melaporkan apabila mengalami kekerasan di mana pun berada,” ujarnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved