BPJN Sulteng

Target Kerja PPK 1.1 Satker PJN 1 Sulteng Terkait Pemantapan Jalan Umu-Palele-Lakadoka-Buol

Wilayah kerja PPK 1.1 Satker PJN 1 Sulteng dimulai dari Kabupaten Buol kilometer 610 sampai kilometer 743 yang berbatasan langsung dengan Provinsi Gor

|
Editor: Haqir Muhakir
TRIBUNPALU.COM
Penanggung Jawab Ruas Jalan Umu - Paleleh - Lakodoka - Buol Kamaruddin Dg Sikki memaparkan terdapat sejumlah masalah seperti intensitas hujan cukup tinggi serta beberapa daerah pesisir pantai pada musim tertentu ada tantangan ombak besar. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Jolinda Amoreka 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Wilayah kerja PPK 1.1 Satker PJN 1 Sulteng dimulai dari Kabupaten Buol kilometer 610 sampai kilometer 743 yang berbatasan langsung dengan Provinsi Gorontalo. 

Total panjang ruas jalan yang menjadi wilayah kerja PPK 1.1 Satker PJN 1 sepanjang 134,2 km dengan klarifikasi 30 persen daerah datar serta 70 persen daerah perbukitan dan pegunungan. 

Sepanjang luas jalan tersebut, jalan dengan kondisi mantap sebesar 94,6 persen atau sekitar 127 km serta kondisi tidak mantap sepanjang 7,2 km atau sebesar 5,4 persen. 

Dari total panjang jalan 134,2 km, paket longsegmen atau penanganan preservasi jalan sebesar 71,3 km dan 62,9 km masuk kedalam paket pemeliharaan rutin jalan jembatan serta padat karya.

Baca juga: 6 Jembatan di Jalur Umu-Palele-Lakadoka-Buol Masuk Dalam Long Segment Tahun 2023

Penanggung Jawab Ruas Jalan Umu - Paleleh - Lakodoka - Buol Kamaruddin Dg Sikki memaparkan terdapat sejumlah masalah seperti intensitas hujan cukup tinggi serta beberapa daerah pesisir pantai pada musim tertentu ada tantangan ombak besar. 

"Jadi masalah utama jalan itu hanya air, air dan air," ujar Kamaruddin Dg Sikki.

PPK 1.1 Satker PJN 1 Sulteng berencana untuk mengupayakan penganan abrasi dengan membangun tanggul penahan abrasi serta perbaikan drainase sepanjang jalan pada tahun 2023. 

Pada tahun 2024, PPK 1.1 Satker PJN 1 Sulteng akan fokus terhadap peningkatan pemanfaatan jalan, penganan longsoran atas serta longsoran lereng bawah. 

Untuk mengerjakan keseluruhan itu, Kamaruddin Dg Sikki menjelaskan penyelidikan tanah harus dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kondisi lapisan tanah dan parameter tanah. 

"Jadi data tanah ini nanti digunakan perencana untuk membuat design. Sehingga data hasil tanah yang memadai bisa menghasilkan hasil optimal," jelas Kamaruddin Dg Sikki. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved