15 Kg Sabu di Sulteng

Mengenal Desa Salumpaga, Desa Pahlawan Tempat Penangkapan Kurir Sabu 15 Kg di Tolitoli

Daerah berjuluk Desa Pahlawan karena menjadi lokasi perjuangan rakyat Tolitoli melawan kolonial yang dipimpin Imam Hi Hayyun, 15 Juni 1919.

Penulis: Lisna Ali | Editor: mahyuddin
handover
Tugu Desa Salumpaga, Kecamatan Tolitoli Utara, Kabupaten Tolitoli, Sulawei Tengah. 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Jajaran Kepolisian Polda Sulteng menyiduk empat terduga penyelundup sabu 15 Kg di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.

Sabu 15 Kg  itu merupakan hasil penggerebekan di Desa Salumpaga, Kecamatan Tolitoli Utara.

Desa Salumpaga berjarak 77,8 Km atau sekira 2 jam dari ibu kota kabupaten, Kecamatan Baolan.

Daerah berjuluk Desa Pahlawan karena menjadi lokasi perjuangan rakyat Tolitoli melawan kolonial yang dipimpin Imam Hi Hayyun, 15 Juni 1919.

Peristiwa itu dikenal dengan Salumpaga 15 Juni 1919 atau Pemberontakan Rakyat Tolitoli 1919.

Dikutip dari Wikipedia, Sabtu (10/6/2023), Pemberontakan itu mewakili keresahan umum yang meluas di Hindia-Belanda kala itu dipicu oleh dua hal pokok, yakni Belasting (pajak) dan heerendienst (kerja paksa).

Efek pemberontakan rakyat Tolitoli menghantui penguasa kolonial di seluruh Hindia-Belanda yang berujung pada pemberontakan Komunis pada 1927.

Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Gagalkan Penyelundupan 15 Kg Sabu di Tolitoli

Gerakan itu diprakarsai Sarekat Islam yang masuk tahun 1916.

Sarekat Islam kala itu diperkuat bangsawan dan Raja penguasa lokal, Tokohnya adalah Raja Binol, seorang bangsawan lokal yang pernah menjadi anggota Sarekat Dagang Islamiyah (SDI).

Di tangan Raja Binol, penyebaran Sarekat Islam menjaring pedagang dan bangsawan.

Walaupun dipegang bangsawan, Sarekat Islam Tolitoli kritis terhadap kerjapaksa.

Penguasa kolonial Belanda kala itu menjinakkan pimpinan Sarekat Islam dengan tawaran jabatan.

Hingga ditunjuklah Haji Mogi sebagai Raja.

Sejak itu, Haji Mogi tidak lagi kritis terhadap persoalan kerja paksa.

Bahkan, penguasa kolonial di Tolitoli saat itu, kontrolir onderafdeling J.P de Kat Angelino, menggunakan Haji Mogi untuk menggencarkan kerjapaksa.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved