Bikin Geram Presiden PSG, Kylian Mbappe Dapat Ultimatum: Mengapa Tidak Pergi Sekarang?

Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi bahkan memberi ultimatum kepada Mbappe agar segera menandatangani perpanjangan kontrak jika tak mau dijual

Editor: mahyuddin
Handover
Hubungan Kylian Mbappe dengan klubnya Paris Saint-Germain (PSG). 

TRIBUNPALU.COM - Hubungan Kylian Mbappe dengan klubnya Paris Saint-Germain (PSG).

Presiden Nasser Al-Khelaifi dan beberapa pemain geram dengan pernyataan Kylian Mbappe dalam wawancaranya yang mengatakan PSG adalah klub pemecah belah. 

Bulan lalu Kylian Mbappe menyatakan keinginannya tak memperpanjang kontrak di PSG yang akan berakhir pada 2024 mendatang.

Keputusannya ditentang oleh klub.

Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi bahkan memberi ultimatum kepada Mbappe agar segera menandatangani perpanjangan kontrak jika tak mau dijual di musim panas ini.

Dan kini dalam sebuah wawancara dengan France Football, Mbappe secara frontal mengatakan bahwa PSG adalah klub yang terpecah belah.

Mbappe juga mengatakan, bermain di PSG tidak akan mendatangkan kesuksesan yang lebih besar untuknya dalam meraih trofi Liga Champions.

Baca juga: Bos PSG Sampai Murka, Kylian Mbappe Diam-diam Jalin Kontak dengan Real Madrid

Wawancara kapten Timnas Perancis dilakukan pada 12 Juni lalu, tapi artikel dari hasil wawancaranya baru diterbitkan dan kini mengundang kontroversi yang lebih besar lagi.

Kata-kata Mbappe ini membuat para pemain lainnya tersinggung.

Ada kabar enam pemain PSG jengah dengan sikap pemain 24 tahun itu.

Seperti diberitakan Rmcsport, enam pemain PSG, termasuk dua rekrutan baru melapor kepada Nasser Al-Khelaïfi terkait komentar Mbappe itu.

"Enam pemain, termasuk dua rekrutan baru, mentransfer pernyataan ini dari Mbappé ke Nasser Al-Khelaïfi Sabtu pagi ini. Salah satu pesan berbunyi: 'Ini merupakan penghinaan terhadap klub'," tulis Rmcsport.

Sementara itu, Al-Khelaifi menanggapi terbitnya wawancara Mbappe itu dengan sikap yang kesal.

Ia mengisyaratkan Mbappe untuk segera meninggalkan PSG jika memang sudah tak betah.

"Jika itu yang dia pikirkan, mengapa dia tidak pergi sekarang?" ungkap Nasser Al-Khelaifi.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved