AHY Peringatkan Jangan Ada Menteri Berbisnis di Pemerintahan: Seperti Berburu di Kebun Binatang

AHY menegaskan bahwa tidak boleh ada menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang terlibat dalam bisnis di sektor pemerintahan.

TRIBUNPALU.COM/RIAN
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. 

TRIBUNPALU.COM - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa tidak boleh ada menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang terlibat dalam bisnis di sektor pemerintahan.

AHY memandang hal ini sebagai pelanggaran etika dalam pengelolaan negara dan pemerintahan, karena berpotensi menciptakan konflik kepentingan yang merugikan.

“Menjadi tidak etis, jika menteri atau pejabat negara menjalankan bisnis. Sementara, ia berada dalam lingkaran pembuatan kebijakan dan regulasi, yang terkait langsung dengan bisnis itu,” ujar AHY dalam pidato politiknya yang tayang di Kompas TV, Jumat (14/7/2023).

Baca juga: Pemerintah Bangun Infrastruktur Besar-besaran saat Ekonomi Turun, AHY: Sulit Dimengerti

AHY mengatakan Demokrat juga mengawasi tata kelola pemerintahan. Ia meminta pemerintah bersikap tegas pada para menteri yang terindikasi menjalankan bisnis dan menggunakan anggaran negara untuk kepentingan pribadinya.

“Lebih tidak etis, kalau wilayah bisnis pejabat itu, menggunakan anggaran negara. Di mana ia terlibat dalam penyusunan APBN tersebut. Ini namanya ‘jeruk makan jeruk’, atau ‘berburu di kebun binatang’,” kata dia.

“Karenanya, Demokrat berpendapat, bisnis pejabat model begini harus dicegah dan dihentikan,” sebutnya.

Terakhir, ia pun menganggap ada potensi gangguan pada demokrasi di Tanah Air. Salah satunya, kembalinya era otoriter.

AHY menuturkan, Demokrat menangkap sinyal kekuataan lembaga negara mulai terkonsentrasi hanya berada di tangan Presiden Joko Widodo.

“Sejarah memberikan pelajaran, kekuasaan tetap harus dikontrol oleh kekuasaan lain, agar tidak menciptakan model pemerintahan yang absolut dan totalitarian,” imbuh dia.(*)

(TribunPalu.com/Kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved