Air Genangi Tambang Poboya
Video Lubang Tambang Digenangi Air Beredar di Media Sosial, Ini Penjelasan PT CPM
Beredar video protes warga tentang munculnya air di lubang pertambangan kawasan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Penulis: Lisna Ali | Editor: Haqir Muhakir
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Lisna
TRIBUNPALU.COM, PALU - Beredar video protes warga tentang munculnya air di lubang Pertambangan Emas kawasan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Video kritikan air di lubang tambang itu diunggah di instagram melalui akun @_alihwan tiga hari lalu.
Dalam video itu ia menerangkan ada air yang muncul dari bawah tanah di area lubang pertambangan.
Ia juga menyampaikan rasa khawatir atas dampak air yang muncul.
“Jika ini hanya dibiarkan maka bersiaplah bencana akan muncul, dan yang akan menjadi korban bukanlah masyarakat poboya saja tapi kota palu dan sekitarnya,” kata seseorang dalam video.
Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Marawola Sigi Gugat Buaya Lewat Peradi Palu
Menanggapi hal itu Manager Government Relation and Permit PT CPM Amran amier membenarkan adanya air dalam lubang tambang PT CPM.
Kata Amran air tersebut hasil dari penggalian dan limpasan air hujan, dan merupakan hal yang biasa terjadi di lokasi penambangan.
Sebelumnya dikatakan air yang tertampung juga telah dilakukan uji laboratorium dan hasilnya aman bagi lingkungan sesuai dengan standar yang berlaku.
“Dalam operasi pertambangan itu hal yang biasa ketika melakukan penambangan ada air tanah yang keluar,” kata Amran kepada TribunPalu.com, Selasa (2/8/2023).
Ia menjelaskan hal itu terjadi karena adanya perubahan bentuk struktur litologi dan itulah menjadi celah masuknya air tanah.
"Berdasarkan data internal PT CPM per tanggal 31 Juli 2023, volume air yang tersimpan di kolam tambang (sump) sebesar 1226 m3 dan telah dilakukan pemompaan air keluar dengan total 1129 m3 menggunakan pompa dengan ukuran pipa 1 inch," jelasnya.
Amran juga mengatakan air yang di pompa keluar dari kolam tambang (sump) dimasuk ke kolam sedimen (sediment pond) untuk dilakukan pengelolaan.
Baca juga: KPK Survei Indeks Perlakuan Korupsi di Kota Palu dan Kabupaten Parimo
Dari hasil uji lab internal PT CPM terhadap air yang ada di kolam tambang, didapatkan pH rata-rata 7,9 dan kekeruhan (TSS) 4 mg/liter dimana baku mutu lingkungan untuk pH di angka 6-9 dan kekeruhan 200 mg/liter berdasarkan Permen LH nomor 05 Tahun 2022.
"Saat ini air tersebut telah dikirim ke laboratorium external yakni PT Global Quality Analitical. Perusahaan tersebut telah tersertifikasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN)," terang Amran
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.