BKPRS Gelar Rakor Selat Makassar di Manado, Bahas Ide Gubernur Sulteng Sambut Indonesia Emas 2045

TRIBUNPALU.COM - Badan Kerjasama Pembangunan Regional Sulawesi (BKPRS) menggelar rapat koordinasi Selat Makassar di Hotel Aston Manado, Sulawesi Utara.

Rakor Selat Makassar untuk menyiapkan grand desain Indonesia Emas 2045 dan Selat Makassar sebagai pintu utama pasokan pangan Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Sekretaris Jenderal BKPRS Prof DR Kamaruddin Irham menyebutkan, Rakor Selat Makassar adalah ide dasar Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura.

Gubernur Negeri Seribu Megalit itu mengajukan isu strategis Selat Makassar untuk segera menjadi bahan kajian BKPRS.

Baca juga: Gubernur Sulteng Rusdy Mastura Gagas Kerjasama Wilayah Selat Makassar

Ide tersebut ditanggapi positif Ketua BKPRS Olly Dodokambay, yang juga Gubernur Sulut.

Maka digelarlah Rakor Selat Makassar di Manado. 

Gubernur Sulteng diwakili Staf Ahli Gubernur DR Farid Yotolembah di depan forum Rakor Selat Makassar.

Farid memaparkan ide dan gagasan Gubernur Sulteng. 

Lantas apa isu strategis, model rancangan grand desain isu, dan solusi Selat Makassar menunjang Indonesia Emas 2045 dan penyangga IKN. 

Berikut Penjelasan Tenaga Ahli Gubernur Sulteng Andono Wibisono;

Isu Strategis

Isu strategis yang penting dieksplor di Selat Makassar sesuai dengan Perpres Nomor 83 Tahun 2020 tentang Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah (RZ KAW); 

1. Kesiapan Potensi Selat Makassar Menunjang Keberlangsungan Ibukota Negara (IKN); 

2. Mengembangkan RZ KAW Selat Makassar dengan Pelibatan Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara selain Pulau Sulawesi. Demikian juga Jawa Timur yang bersebelahan Laut Jawa dan Selat Makassar; 

3. Maping Potensi Selat Makassar sesuai RZ KAW, dan Dieksplor sesuai Desk ; potensi kelautan, potensi pelayaran, potensi wilayah pesisir pantai Selat Makassar, potensi pariwisata bahari, pemanfaatan ruang laut di atas 12 mil sebagai dasar pemberian izin dan mengelimir konflik perizinan antar wilayah; serta potensi energi Ocean Thermal Energy Convension (OTEC) yang rata rata temperatur dari 23 - 57 derajat celcius; potensi energi listrik baru yang terbarukan;