Sosok Bripka Supriyono, Berjumpa Jodoh di Morowali Lalu Bangun Masjid Pakai Dana Pribadi

Anak Petani Masuk Polri

Lahir dari keluarga petani, bukan halangan untuk Supriyono menempuh pendidikan.

Sejak duduk di bangku SD, SMP dan SMA, waktu luang Bripka Supriyono dipakai untuk bertani, meringankan pekerjaan orangtuanya.

Anak pertama dari tiga bersaudara itupun menjadi contoh teladan bagi kedua adik perempuannya.

Setamat SMA, Supriyono sempat menanggur.

Kala itu, keluarganya di Kota Palu memanggil Supriyono mendaftar anggota Polri.

Atas izin dan doa dari kedua orang tuanya, Bripka Supriyono memutuskan untuk pergi ke Kota Palu, pada tahun 2004.

Setiba di Kota Palu, Supriyono bekerja membantu keluarganya sembari mempersiapkan diri untuk menjadi anggota Polri.

Tahun 2005, Supriyono mendaftarkan masuk Polri dan akhirnya bisa mengikuti pendidikan pada tahun 2006 di Polairud Jakarta.

Baca juga: Prabowo Umumkan Cawapres Senin Besok, Gibran Dapat Lampu Hijau dari Jokowi

"Saya awalnya tidak kepikiran daftar polisi, cuman ada om divsana disuruh coba-coba mendaftar siapa tahu rezeki, makanya saya izin ke orangtua dan orangtua saya mendukung serta memberikan doa terbaik," ucap Bripka Supriyono.

Usai mengikuti pendidikan Polri, Bripka Supriyono ditugaskan di Dit Polairud Polda Sulteng.

Kemudian dimutasi ke Pos Polairud Morowali dan ke Polres Morowali, teranyar Polsek Bahodopi.

Saat di Polsek Bahodopi, Bripka Supriyono bertugas sebagai Bhabinkamtibnas 

Bertemu Pujaan Hati

Kisah cinta Bripka Supriyono berawal dari penugasannya di Kabupaten Morowali.

Ia bertemu dengan wanita dambaannya yang juga pengabdi negara di sekolah.

Guru honorer itupun dilamarnya setelah setahun menjalin hubungan.

Dari pernikahannya itu, Bripka Supriyono dikaruniai dua orang anak.

Anak pertama Supriyono saat ini sudah duduk di bangku kelas 1 SMA dan kedua kelas 6 SD.

Supriyono bersama sang istri dan anak-anaknya kini tinggal di Desa Labota, Kecamatan Bahodopi.(*)