Perang Gaza

Terungkap Rencana Netanyahu Jika Israel Kalahkan Hamas, Bakal Kuasai Jalur Gaza Sepenuhnya

Israel telah memiliki rencana jika nantinya berhasil menaklukkan pasukan Hamas di Jalur Gaza.

EMMANUEL DUNAND / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu 

Netanyahu mengatakan, ia hanya mengizinkan jeda kecil untuk memasukan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

“Saya kira kita akan memeriksa keadaan agar barang, barang kemanusiaan bisa masuk, atau sandera kita, sandera individu bisa pergi. Namun menurut saya tidak akan ada gencatan senjata secara umum,” lanjutnya.

Israel dan AS Membahas Jeda Kemanusiaan

Komentar Netanyahu muncul setelah Israel menghadapi tekanan internasional yang semakin besar setelah pemboman besar-besaran di Jalur Gaza, sebagai tanggapan terhadap serangan Hamas pada Sabtu (7/10/2023).

Sebelumnya, sekutu dekat Israel, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, menelepon Benjamin Netanyahu dan mendesaknya untuk melakukan jeda kemanusiaan.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, mengatakan Joe Biden ingin memfasilitasi lebih banyak bantuan yang masuk ke Jalur Gaza.

Ia juga berharap lebih banyak orang berkewarganegaraan AS yang segera meninggalkan Jalur Gaza selama jeda tersebut.

"Kami akan terus menganjurkan penghentian sementara dan lokal dalam pertempuran," kata John Kirby kepada wartawan dalam sambungan telepon, Senin (6/11/2023), dikutip dari Reuters.

Hamas Palestina vs Israel

Pernyataan Netanyahu tersebut menanggapi serangan terbaru Hamas di Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi dengan menerobos perbatasan Jalur Gaza.

Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan terhadap kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di Masjid Al Aqsa.

Hamas menculik kurang lebih 240 orang di Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang di wilayah Israel.

Benjamin Netanyahu menyatakan perang melawan Hamas pada Minggu (8/10/2023) dan mengerahkan pasukannya untuk memblokade Jalur Gaza.

Selain membombardir Jalur Gaza, Israel juga meluncurkan serangan udara, memutus aliran listrik, air, membatasi pengiriman bantuan dan memperluas serangan hingga ke Yerusalem dan Tepi Barat.

Serangan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 11.582 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Selasa (7/11/2023), seperti dilaporkan Al Jazeera.(*)

 

(TribunPalu.com/Tribunnews.com)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved