Perang Gaza

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas Akibat Serangan Israel, Dirudal saat Masih Tidur

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas dirudal pasukan Israel di Taheran, Iran, Rabu (31/7/2024). 

|
ANWAR AMRO / AFP
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh melambai tangan saat tiba untuk pertemuan dengan perwakilan faksi Palestina lainnya di kedutaan Palestina di ibu kota Lebanon, Beirut pada 3 September 2020 

TRIBUNPALU.COM - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas dirudal pasukan Israel di Taheran, Iran, Rabu (31/7/2024). 

Garda Revolusi Iran (IRGC) membenarkan kabar pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.

"Kami sedang mempelajari dimensi pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran... dan kami akan mengumumkan hasil penyelidikannya nanti," kata IRGC hari ini.

Sumber media Al Hadath melaporkan pembunuhan Haniyeh diakibatkan oleh sasaran yang menargetkan kediamannya di Teheran.

"Pembunuhan Ismail Haniyeh terjadi pada pukul 02.00 waktu Teheran, dengan rudal langsung diarahkan ke tubuhnya," kata sumber itu kepada Al Hadath.

Sumber tersebut juga melaporkan, Ismail Haniyeh dan rekannya, Wassim Abu Shaaban dibunuh dengan menargetkan kediaman mereka di Teheran.

Mereka membenarkan pembunuhan Ismail Haniyeh terjadi di tempat tidurnya.

Ismail Haniyeh terakhir kali terlihat di Teheran saat upacara pelantikan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, di dalam Parlemen Iran.

Anggota Biro Politik Hamas, Musa Abu Marzouk, membenarkan pembunuhan Ismail Haniyeh yang disebutnya sebagai tindakan pengecut yang tidak akan sia-sia.

Hamas Berduka

Gerakan perlawanan Islam, Hamas, mengeluarkan pernyataan resmi terkait pembunuhan Ismail Haniyeh.

"Dan janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, melainkan mereka hidup dan diberi rezeki oleh Tuhannya," kata Hamas dalam pernyataannya hari ini.

"Gerakan Perlawanan Islam Hamas berduka atas putra-putra bangsa Palestina, bangsa Arab dan Islam, dan seluruh rakyat bebas di dunia: Saudara laki-laki, pemimpin syahid dan pejuang Ismail Haniyeh, pemimpin gerakan, yang meninggal akibat serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran, setelah berpartisipasi dalam perayaan pelantikan presiden baru Iran," lanjutnya.

"Kita milik Tuhan dan kepada-Nya kita akan kembali, dan itu adalah jihad, kemenangan atau kesyahidan," tambahnya, dikutip dari Al Quds.

SOSOK Ismail Haniyeh

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved