Bertemu Benjamin Netanyahu, Elon Musk Disebut Dukung Israel Serang Gaza
Pemilik media sosial Twitter atau kini dikenal dengan Platform X Elon Musk disebut mendukung serangan Israel ke Gaza.
“Pasukan pendudukan Israel telah menjatuhkan 40.000 ton bahan peledak di Jalur Gaza (sejak 7 Oktober), dan kekejaman (pasukan) pendudukan telah terjadi jauh dari pengawasan kamera,” kata Alama Maarouf, kepala kantor media Gaza.
“Parahnya bom yang baru-baru ini digunakan oleh pasukan Israel belum pernah digunakan sebelumnya, dan ratusan syuhada dikuburkan di tempat mereka meninggal. Kehancuran yang dilakukan oleh (pasukan) pendudukan mencerminkan niat mereka membuat Gaza tidak dapat dihuni,” tambah Maarouf dalam siaran di akun Telegramnya.
Pernyataan tersebut dilontarkan Maarouf di tengah berlangsungnya jeda kemanusiaan sementara antara Israel dan Hamas.
Meskipun gencatan senjata sedang berlangsung namun hingga kini, tak sedikit tentara IDF Israel yang masih melakukan serangan ke fasilitas umum di wilayah Gaza.
Hingga membuat operasional 26 rumah sakit serta 55 pusat kesehatan tutup permanen dan hanya menyisakan tiga rumah sakit dengan total pasien mencapai 900.000 orang,
"Hari-hari istirahat telah mengungkapkan besarnya pembantaian, menyebabkan kerusakan substansial pada infrastruktur dan tempat tinggal,” jelas Maarouf, dikutip dari middle East Monitor
Total Korban Tewas
Sebagaimana dilansir dari Al Jazeera, memasuki hari ke 53 perang total korban tewas dari wilayah Gaza telah mencapai 14.800 jiwa dimana 10.000 di antaranya atau sekitar 68 persen korban jiwa adalah anak-anak dan perempuan.
Tak hanya korban tewas yang mengalami lonjakan, korban luka – luka juga dilaporkan naik tembus mencapai 36.000 orang.
"Tingkat kerusakan infrastruktur juga sangat masif dan memprihatinkan secara total sekitar 60 persen perumahan di Jalur Gaza tidak dapat lagi ditinggali, tercatat hampir 1,7 juta orang atau 80 persen populasi di Gaza dinyatakan mengungsi dari rumahnya," ujar Kantor media pemerintah Palestina.
Siap Bombardir Gaza Usai Gencatan Senjata
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa Yerusalem Barat akan melanjutkan serangannya setelah gencatan senjata selesai.
Sementara itu, kelompok bersenjata Palestina juga mendukung gagasan perpanjangan gencatan senjata selama empat hari.
Dalam pernyataan video yang dirilis pada hari Minggu, Netanyahu mengatakan dia telah membahas pembebasan sandera yang ditahan di Gaza – poin penting dalam perjanjian baru-baru ini dengan Hamas – dengan Presiden AS Joe Biden.
Dia mencatat bahwa Israel telah membawa pulang sekelompok sandera lain dari daerah kantong Palestina.
Konflik Israel-Iran Bisa Melebar ke Lebanon dan Suriah |
![]() |
---|
Netanyahu Ajukan Syarat Baru, Peluang Gencatan Senjata Israel-Hamas Kian Menipis |
![]() |
---|
Indonesia Salurkan 10.000 Ton Beras ke Palestina, Tanda Solidaritas dan Dukungan Kemanusiaan |
![]() |
---|
Kenangan Marwan Al-Sultan, Direktur RS Indonesia di Gaza Gugur dalam Serangan Rudal Israel |
![]() |
---|
Donald Trump Siap Bahas Konflik Jalur Gaza dengan Netanyahu di Washington |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.