PBNU Lengser Nusron Wahid dari Kursi Ketua, Kini Jabat Ketua Lembaga Pertanian

Nusron Wahid adalah Kepala Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar sedangkan Nasyirul merupakan sekretaris umum Pengurus Pusat BMI PDIP.

Editor: mahyuddin
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Nusron Wahid dicopot dari Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). 

TRIBUNPALU.COM - Nusron Wahid dicopot dari Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Kepala Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar itu tak sendiri.

Nasyirul Falah Amru yang  juga turut dicopot dari posisi Ketua PBNU karena merangkap jabatan di partai politik.

Ketua PBNU Ahmad Fahrurrozi mengungkapkan, pencopotan dan perergantian kepengurusan itu sesuai Surat Keputusan PBNU Nomor 01.c/A.II.04/11/2023 tentang Pengesahan Pergantian Antar Waktu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masa Khidmat 2022-2027 yang dikeluarkan PBNU, Rabu (15/11/2023).

Diketahui, Nusron Wahid adalah Kepala Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar sedangkan Nasyirul merupakan sekretaris umum Pengurus Pusat Baitul Muslmin Indonesia PDI Perjuangan.

"Aturan organisasi tidak membolehkan rangkap jabatan dalam pengurus harian PBNU dengan jabatan di parpol," kata Fahrur kepada media, Rabu (13/12/2023).

Baca juga: Duet Kyai Miftah-Gus Yahya Pimpin PBNU, Ketua Umum Golkar Ucapkan Selamat

Fahrur menuturkan, PBNU telah memberi waktu kepada Nusron Wahid dan Nasyirul untuk memilih dan menentukan sikap agar tidak rangkap jabatan dengan partai politik.

Hasilnya, Nusron Wahid dan Nasyirul dicopot dari posisi pengurus harian PBNU, tetapi menjabat sebagai ketua lembaga di bawah naungan PBNU.

"Mereka tetap diberi amanat tugas di lingkup lembaga di bawah jajaran PBNU semisal Pak Nusron menjadi ketua lembaga pertanian," kata Fahrur.

Fahrur menyebut pencopotan itu tidak berkaitan dengan Pemilihan Presiden 2024.

"Ini tidak ada kaitan dengan Pilpres, murni aturan organisasi agar NU tidak terikat dengan partai politik manapun," ujar Fahrur.

Nusron Wahid memastikan dirinya taat pada putusan tersebut.

"Sebagai santri, saya samina wa athona (taat) keputusan para kiai ini," kata Nusron.

Nusron mengatakan, seorang santri tak boleh meminta jabatan apa pun.

Maka dari itu, ia menerima keputusan itu dan mengaku bakal terus berkontribusi untuk PBNU.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved