Semesta Mencegah Stunting
Reny A Lamadjido Kumpulkan Lurah, Singgung Peningkatan Prevalensi Stunting di 5 Kecamatan
Peningkatan trend prevalensi Stunting 2021–2023 terdapat di lima kecamatan Kota Palu.
Penulis: Fadhila Amalia | Editor: mahyuddin
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fadhila
TRIBUNPALU.COM, PALU - Wakil Wali Kota Palu Reny A Lamadjido mengumpulkan lurah dan kepala Puskesmas se-Kota Palu, Selasa (12/12/2023).
Pertemuan itu berlangsung di Hotel Lawahba, Jl Sisingamangaraja, Kelurahan Tanamodindi, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.
Pertemuan tersebut berkaitan dengan evaluasi kerja Pemerintah Kota Palu dalam mengatasi Stunting dan mendesiminasi hasil pengukuran dan publikasi data Stunting tingkat Kota Palu.
“Kita harus melakukan pertemuan ini supaya kita tahu posisi Stunting kita seperti apa,” ucap Reny.
Baca juga: Kasus Stunting di Sigi Tinggi se-Sulteng, Wabup Perintahkan Camat dan Puskesmas Rakor Setiap Bulan
Ia menjelaskan, peningkatan trend prevalensi Stunting 2021–2023 terdapat di lima kecamatan.
Kelima kecamatan itu antara lain, Kecamatan Tawaeli, Palu Selatan, Palu Barat, Tatanga dan Ulujadi.
Sedangkan tiga kecamatan lainnya Mantikulore, Palu Timur, dan Palu Utara, mengalami penurunan angka Stunting.
"Di Kecamatan Tawaeli, jika dibandingkan dengan tahun 2022 terdapat 3 kelurahan mengalami peningkatan prevalensi stunting, yaitu Kelurahan Pantoloan, Pantoloan Boya dan Panau," jelas elite PKB Sulteng itu.
Sementara, Kecamatan Palu Selatan, dari 5 kelurahan seluruhnya mengalami peningkatan prevalensi Stunting tahun 2023.
Lalu, Kecamatan Palu Barat ada 4 kelurahan yang mengalami peningkatan prevalensi Stunting, yaitu Kelurahan Balaroa, Ujuna, Siranindi dan Lere.
Sedangkan 2 kelurahan lainnya yakni Kelurahan Baru dan Kamonji, mengalami penurunan.
Kecamatan Tatanga, ada 5 kelurahan yang mengalami peningkatan prevalensi Stunting, yaitu Kelurahan Tavanjuka, Palupi, Pengawu, Nunu dan Boyaoge.
Baca juga: Ketua TP PKK Sulteng Buka Pelatihan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga di Kota Palu
Sedangkan Kelurahan Duyu mengalami penurunan.
Di Kecamatan Ulujadi, ada 4 kelurahan mengalami peningkatan prevalensi Stunting.
Yaitu Kelurahan Kabonena, Silae, Buluri, dan Donggala Kodi.
Kedua kelurahan lainnya yakni Kelurahan Tipo dan Watusampu mengalami penurunan.
Selanjutnya, Kecamatan Mantikulore terdapat 5 kelurahan yang mengalami penurunan dari total delapan kelurahan, yakni Kelurahan Talise, Tondo, Tanamodindi, Lasoani dan Poboya.
Sedangkan 3 kelurahan lainnya, mengalami peningkatan.
Kecamatan Palu Timur, dari 5 kelurahan ada 4 kelurahan yang mengalami penurunan prevalensi Stunting dari tahun sebelumnya yakni Kelurahan Besusu Barat, Besusu Tengah, Lolu Utara dan Lolu Selatan.
Adapun Kelurahan Besusu Timur mengalamani peningkatan prevelensi Stunting.
Kecamatan Palu Utara, terdapat 4 kelurahan yang mengalami penurunan prevalensi Stunting, yaitu Kelurahan Kayumalue Pajeko, Mamboro, Mamboro Barat dan Taipa.
Sementara, Kelurahan Kayumalue Ngapa mengalami peningkatan.
Reny A Lamadjido meminta untuk seluruh dinas terkait dapat bekerja sama dalam penurunan angka stunting pada setiap kecamatan di Kota Palu.
“Saya minta tolong supaya kita bekerjasama kalau ini bisa kita kroyok bersama, saya kira tidak masalah,” ujarnya.(*)
Gerakan Peduli Keluarga Berisiko Stunting dan Mustahik Dimulai, Target 100 Bayi dan 100 Ibu Hamil |
![]() |
---|
RSUD Madani Palu Target Nol Persen Stunting di Desa Pasaku dan Luku Sigi |
![]() |
---|
BKKBN Sulteng: Semua Berpotensi Stunting, Sekalipun Keluarga Itu Mampu |
![]() |
---|
Pemkot Palu Buka Dapur Sehat Atasi Stunting di Kelurahan Watusampu |
![]() |
---|
Pemkab Sigi Genjot Program Penanganan Stunting dan Penanggulangan Kemiskinan Tahun Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.