Perang Gaza

Tentara Israel Bunuh Warganya Sendiri yang Disandera, Netanyahu Ingin Negosiasi Lagi dengan Hamas

Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa sedang mengusahakan negosiasi baru untuk membebaskan sandera yang ditahan oleh Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).

EMMANUEL DUNAND / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu 

Pada Sabtu (16/12/2023), Qatar mengonfirmasi pembicaraan sedang dilakukan untuk kemungkinan gencatan senjata baru antara Israel dan Hamas, dikutip dari The Sydney Morning Herald.

Hamas: Syarat Negosiasi Harus Hentikan Agresi Israel di Palestina

Di sisi lain, Hamas menegaskan posisinya untuk tidak membuka negosiasi apapun untuk pertukaran sandera kecuali agresi terhadap rakyat Palestina berhenti untuk selamanya.

“Kami mengkomunikasikan posisi ini kepada semua mediator,” kata perwakilan Hamas dalam sebuah pernyataan, Sabtu (16/12/2023).

Pada Jumat (15/12/2023), pasukan Israel mengakui secara keliru membunuh tiga sandera Hamas di Shijaiyah, Kota Gaza, di mana pasukan Israel terlibat dalam pertempuran sengit dengan Hamas.

Warga Israel kemudian menggelar demo di Tel Aviv setelah pembunuhan tiga sandera itu.

Mereka menuntut gencatan senjata untuk pembebasan sandera yang tersisa.

Berbeda dengan Netanyahu, para demonstran berpendapat pemboman di Gaza justru membahayakan nyawa sandera.

Hamas Palestina vs Israel

Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan perang melawan Hamas dan meluncurkan pasukan ke Jalur Gaza pada keesokan harinya.

Pemboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 19.088 warga Palestina dan melukai lebih dari 54.450 lainnya sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Minggu (17/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari WAFA.

Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut.(*)

 

(TribunPalu.com/Tribunnews.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved