Haji 2024

Pemprov Sulteng Minta Pelayanan Haji 2024 Ditingkatkan

Penyelenggaraan haji berkualitas dan ramah lansia menjadi tantangan baru bagi Pemerintah Provinsi Sulteng pada musim haji mendatang.

Editor: Haqir Muhakir
Handover
Suasana Rakor Haji 1445 H /2024 pada Senin (5/2/2024). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Jolinda Amoreka 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Penyelenggaraan haji berkualitas dan ramah lansia menjadi tantangan baru bagi Pemerintah Provinsi Sulteng pada musim haji mendatang.

Menyadari hal itu, Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sulteng menggelar Rakor Haji 1445 H /2024 yang dibuka Asisten Pemerintahan dan Kesra Fahruddin. 

Kegiatan ini bertempat di Ruang Polibu, Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Jl. Sam Ratulangi No.101, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu pada Senin (5/2/2024).

Kegiatan diikuti Kepala Biro Kesra Awaludin, para asisten pemerintahan dan kesra kabupaten kota, kepala kanwil kementerian agama provinsi, para kepala kantor agama dan kabag kesra kabupaten kota, dan mitra terkait.

Baca juga: BREAKING NEWS: Autopsi, Polisi Bongkar Makam Mughnie Syakur di Jl Elang Kota Palu

Berdasarkan pengamatan asisten Awaludin terhadap penyelenggaraan haji 1444 H/2023, maka ia menilai dibutuhkan pengaturan khusus bagi jamaah haji lansia.

“Bagaimana keikhlasan dan kesabaran kita dalam melayani mereka (jamaah haji lansia) agar dapat menjalani ibadah haji dengan lancar dari tanah air sampai ke tanah suci,” ungkap Awaludin.

Aspek-aspek seperti bimbingan, kesehatan, transportasi, akomodasi dan keamanan jamaah haji juga ikut menjadi perhatian asisten supaya lebih dimaksimalkan.

Termasuk dalam hal pembiayaan domestik transportasi udara Palu-Balikpapan pergi dan pulang kepada calon jamaah haji 2024 yang mesti disepakati.

Selain itu, biaya tadi kata asisten diestimasi mengalami kenaikan signifikan sementara alokasi anggarannya masih sama dengan tahun 2023. 

Karena itu, asisten meminta biro kesra berkoordinasi dengan biro pembangunan untuk melakukan revisi Standar Biaya Umum (SBU) terkait biaya domestik udara guna mengantisipasi kenaikan biayanya.

“Sedapat mungkin kita lakukan supaya jamaah tidak terlalu besar dibebani,” harap Awaludin. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved