Perang Gaza

RESPON Hamas Usai Israel Tolak Gencatan Senjata di Gaza, Sebut Netanyahu Inginkan Genosida

Respon Hamas usai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak usulan untuk melakukan gencatan senjata pada hari Rabu (7/8/2024).

EMMANUEL DUNAND / AFP
Respon Hamas usai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak usulan untuk melakukan gencatan senjata pada hari Rabu (7/8/2024). 

TRIBUNPALU.COM - Begini respon Hamas usai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak usulan untuk melakukan gencatan senjata pada hari Rabu (7/8/2024).

Diketahui tak hanya menolak usulan gencatan senjata, Netanyahu juga memerintahkan pasukannya untuk menyerang Kota Rafah, Gaza bagian selatan.

Rafah saat ini menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari satu juta warga Palestina.

Pejabat senior kelompok Hamas yang tinggal di Lebanon, Osama Hamdan, mengatakan upaya Netanyahu melanjutkan serangannya di Gaza menunjukkan tujuan dia sebenarnya adalah genosida terhadap warga Palestina.

“Desakan Netanyahu untuk melanjutkan agresi sepenuhnya menegaskan bahwa tujuan agresi di Gaza adalah genosida terhadap rakyat Palestina,” kata Osama Hamdan pada konferensi pers di Beirut, dikutip dari Al Arabiya.

Israel mengaku akan tetap melanjutkan serangannya. Hamdan kemudian berjanji akan melindungi rakyat Palestina.

“Kami akan mengerahkan segala upaya untuk melindungi rakyat kami, baik melalui perlawanan di lapangan atau upaya politik untuk menghentikan agresi,” tambah Hamdan.

Ia juga menyerukan kepada faksi perlawanan untuk melanjutkan perjuangan dan berhati-hati terhadap pengkhianatan Israel, dikutip dari The New Arab.

Sementara itu, komentar pemimpin Israel tersebut tampaknya berbeda dengan harapan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tentang kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Netanyahu mengatakan usulan Hamas untuk melakukan gencatan senjata tidak akan menyebabkan kembalinya sandera.

Sebelumnya, utusan AS Blinken, dalam kunjungannya yang kelima ke Timur Tengah sejak perang pecah, telah menyatakan harapannya akan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.

Ia memperingatkan akan ada banyak pekerjaan baru yang harus dilakukan.

“Tetapi kami sangat fokus untuk melakukan pekerjaan itu dan mudah-mudahan dapat melanjutkan pembebasan sandera yang sempat terhenti setelah gencatan senjata selama seminggu pada bulan November," kata Blinken.

Seorang sandera yang telah dibebaskan mengatakan Netanyahu harus memberikan keputusan yang tepat karena saat ini kebebasan sandera Israel bergantung pada keputusannya.

“Semuanya ada di tangan Anda,” kata Adina Moshe, pada konferensi pers di Tel Aviv, kepada Netanyahu.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved