Semesta Mencegah Stunting

RSUD Madani Palu Target Nol Persen Stunting di Desa Pasaku dan Luku Sigi

RSUD Madani Palu targetkan nol persen stunting di Desa Pasaku dan Desa Luku, Kecamatan Dolo Barat, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng).

|
TribunPalu.com/Syahrul Cahya
Direktur RSUD Madani Palu dokter Nirwansyah Parampasi, kepada TribunPalu.com saat ditemui di Kantornya, Kamis (22/2/2024). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Syahrul Cahya

TRIBUNPALU.COM, PALU - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madani Palu targetkan nol persen Stunting di Desa Pasaku dan Desa Luku, Kecamatan Dolo Barat, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Diketahui Gubernur Sulteng Rusdy Mastura gencar melakukan intervensi Stunting, khususnya di Kabupaten Sigi.

Rusdy Mastura menggelar Program Terpadu Percepatan Penurunan Stunting dan Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Perangkat Daerah (Tangguh Bersinar).

Program Tangguh Bersinar dilaksanakan dengan berkolaborasi antar stakeholder. 

RSUD Madani Palu termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) turut andil dalam program tersebut.

Wilayah Desa Pasaku dan Desa Luku menjadi fokus penanganannya.

"Kami sudah mulai jalan, minggu lalu kita penyuluhan. Kami lebih kerja spesifiknya, misalnya yang gizi buruk kita bantu susu, kita bantu makanan tambahan, begitu pula ibu hamil," terang Direktur RSUD Madani Palu dokter Nirwansyah Parampasi, kepada TribunPalu.com saat ditemui di Kantornya, Kamis (22/2/2024).

RSUD Madani berada di Kelurahan Mamboro Barat, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu. 

Nirwansyah Parampasi menarget nol persen Stunting di dua wilayah asuhannya. 

"Targetnya harus nol, bahwa di dua desa itu kita nggak boleh ada Stunting. Haram hukumnya setelah kita intervensi masih ada kasus," tegasnya. 

RSUD Madani menggunakan standar intervensi dengan memetakan antara Stunting dan normal. 

Keduanya akan diintervensi sesuai dengan porsinya.

"Starting pointnya hari Jumat ini, dari situ kita berangkat intervensi dan kita bina. Tetapi untuk menjaga jangan sampai yang normal jadi Stunting, juga akan ada intervensi dalam bentuk penyuluhan," tambahnya.

Ia menghimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak dari masa 0-1000 hari kelahiran. 

Sebab, lanjutnya, pertumbuhan otak pada masa itu menjadi penentu bayi Stunting atau tidak.

Angka Stunting di Kabupaten Sigi

Pada tahun 2022, angka Stunting di Kabupaten Sigi mencapai 36,8 persen. 

Angka Stunting itu ditarget bisa turun ke 23,86 persen pada tahun 2024.

Artinya masih ada gap sebesar 12,94 persen harus dicapai.

Kabupaten Sigi juga termasuk penyumbang tertinggi jumlah penduduk miskin. 

Terdapat 118 desa dengan penyumbang Stunting tertinggi mendapatkan intervensi. 

Sedangkan berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi tingkat Provinsi Sulawesi Tengah 28,2 persen di tahun 2022.

Tertinggi ketujuh se-Indonesia dan berada di atas angka nasional 21,6 persen. 

RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah menargetkan prevalensi Stunting dapat diturunkan 8 persen di tahun 2026 mendatang.

(*)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved