Palu Hari Ini
JPMBN dan MAN 1 Palu Dialog Moderasi Beragama Tangkal Gerakan Intoleransi dan Radikalisme
Jaringan Penggerak Moderasi Beragama Nusantara (JPMBN) menggandeng Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Palu menggelar dialog moderasi beragama, Jumat
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Syahrul Cahya
TRIBUNPALU.COM, PALU - Jaringan Penggerak Moderasi Beragama Nusantara (JPMBN) menggandeng Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Palu menggelar dialog moderasi beragama, Jumat (8/3/2024).
Kegiatan yang berlangsung di Aula MAN 1 Palu, Jl Jamur, Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, itu diikuti ratusan pelajar.
Koordinator JPMBN Sulteng, Muh Sidiq Djatola menyebut gerakan intoleransi dan radikalisme menjadi ancaman bagi kehidupan bangsa dan negara.
Menurutnya, moderasi beragama mesti terus digaungkan demi menangkal semua itu.
Baca juga: Ada Pawai Obor, Lalulintas di Jl Balai Kota Timur Palu Ditutup Sementara Malam Ini
"Membuka wawasan pentingnya mananamkan sikap menghargai perbedaan. Esensi agama sepenuhnya hadir untuk memanusiakan manusia," jelasnya.
Ia menyebut pemahaman dan pengalaman berlebihan berpotensi menjadikan ekstrem hingga menjauhkan nilai-nilai kemanusiaan.
Dialog bertema "Implementasi Pengiatan Moderasi Beragama dalam Dinamika Kebangsaan" itu menghadirkan sejumlah narasumber.
Di antaranya Kepala Kantor Kemenag Palu Nasruddin L Midu, Sekjen PB Alkhairaat Jamaluddin Mariadjang, Akademisi Untad Muh Nur Sangadji, dan Ketua KNPI Sulteng Rahmat Gunawan.
Sekjen PB Alkhairaat Jamaluddin Mariadjang mengatakan menghargai perbedaan agama dan keyakinan orang lain merupakan aspek penting dalam moderasi beragama.
Hal itu dapat dilakukan dengan tidak merendahkan atau mengolok-olok keyakinan orang lain.
Serta tidak mengekspresikan keyakinan yang dianut secara berlebihan.
"Perbedaan memberi makna yang besar bagi kehidupan kita. Ini sebuah keniscayaan yang memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat, " ucapnya memaparkan materi.
Senada dengan itu, Ketua KNPI Sulteng Rahmat Gunawan menilai pentingnya konsep moderasi beragama ditanamkan sejak dini.
Sebutnya, moderasi beragama seyogyanya menekankan cara pandang kehidupan keagamaan dalam masyarakat majemuk.
"Pelajar merupakan generasi penerus bangsa. Didikan moderasi beragama perlu disampaikan untuk bagaimana menyatukan dan menjaga keutuhan NKRI, " katanya.
Ia berpesan dan mengingatkan bahwa di Indonesia masyarakatnya terdiri dari berbagai suku, ras, dan agama.(*)
Smartfren Resmi Hadir di Kota Palu, Warga Kini Bisa Nikmati Layanan 4G dan VoLTE |
![]() |
---|
Kepala Dinas Sosial Kota Palu Imbau Warga Aktif Laporkan Jika Ada Tetangga Kesulitan Ekonomi |
![]() |
---|
Susik: Bansos Bukan Hanya Urusan Dinas Sosial, Tapi Perhatian Kita Semua |
![]() |
---|
Program Perlindungan Bahasa Kaili: Upaya Balai Bahasa Sulteng Lestarikan Warisan Budaya |
![]() |
---|
Bahasa Daerah Terancam Punah, Balai Bahasa Libatkan Pemkot Palu dalam Program Pelindungan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.