Ramadhan 2024

Soal Aturan Pengeras Suara Masjid di Masa Ramadhan, GP Ansor Palu: Sudah Tepat

Sementara ketentuan penggunaan volume pengeras suara disesuaikan kebutuhan dan paling besar 100 dB (desibel). 

Editor: mahyuddin
handover
Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Palu turut angkat bicara menyoal surat edaran Kementerian Agama terkait aturan penggunaan pengeras suara di rumah ibadah. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Syahrul Cahya

TRIBUNPALU.COM, PALU - Gerakan Pemuda Ansor Kota Palu turut angkat bicara soal surat edaran Kementerian Agama terkait Aturan Pengeras Suara di rumah ibadah. 

Diketahui, Surat Edaran Menteri Agama Nomor 5 Tahun 2022 tentang Aturan Pengeras Suara di Masjid dan Mushola kembali menjadi acuan panduan penyelenggaraan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H. 

Kader GP Ansor Palu Moh Iqbal menyebut, surat edaran itu sesuai petunjuk keputusan Ijtima para ulama dan Komisi Fatwa MUI pada instruksi Dirjen Bimas Islam tahun 1978. 

Bahkan mendapatkan dukungan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nomor 33 tahun 2022.

Baca juga: 67 Orang Tewas di Gaza Akibat Serangan Israel pada Hari Pertama Ramadhan 2024

Isi surat edaran itu mengatur penggunaan pengeras suara. 

Seperti pembacaan Alquran, salawat/tarhim sebelum azan pada waktunya maksimal 10 menit di waktu subuh dan 5 menit di waktu Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya. 

Sementara untuk salat, zikir, doa dan kegiatan setelah azan dikumandangkan menggunakan suara dalam. 

Hal itu berlaku pula untuk salat tarawih, ceramah/kajian ramadhan, tadarus alQuran menggunakan pengeras suara dalam.

Sementara ketentuan penggunaan volume pengeras suara disesuaikan kebutuhan dan paling besar 100 dB (desibel). 

Menurutnya, volume 100 dB itu sudah nyaring untuk pengeras suara. 

Apalagi demi menunjang kemaslahatan khususnya di tengah masyarakat yang tinggal dalam keanekaragaman perlu adanya pedoman untuk mengatur agar masyarakat tetap hidup rukun. 

"Maka bagi kami apa yang dilakukan Kementerian agama sudah tepat," tuturnya melalui siaran pers diterima TribunPalu.com, Rabu (13/3/2024) pagi.

Baca juga: Ayu Ting-Ting, Komeng, dan Lesti Kejora Puas Belanja Online di Shopee Berkat Garansi Tepat Waktu

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk bijak memahami surat edaran tersebut. 

Ia juga menyayangkan tudingan lembaga ormas yang mengklaim surat edaran sebagai bentuk larangan pemerintah terkait tidak bolehnya kegiatan syiar Islam khususnya di bulan Ramadhan. 

"Kalau dibaca dengan jelas, tidak ada bentuk larangan dalam surat edaran itu, kegiatan tadarusan, ceramah, zikir dan salawat boleh dilakukan. Hanya berisi imbauan agar beribadah dengan mengedepankan nilai toleransi," jelasnya.(*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved