BPBD Sigi Ungkap Banjir Bandang di Desa Balongga dan Sambo Masuk Dalam Tanggap Darurat Bencana

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Angelina

TRIBUNPALU.COM, SIGI - Pemerintah Kabupaten Sigi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menetapkan Banjir Bandang di Kabupaten Sigi masuk dalam tanggap darurat bencana.

Kepala Bidang Bencana BPBD Kabupaten Sigi, Ahmad Yani, mengatakan Banjir Bandang di Desa Balongga dan Sambo telah ditetapkan masuk dalam tanggap darurat bencana selama 14 hari kedepan.

"Penetapan status tanggap darurat itu sudah kami lakukan rapat koordinasi bersama Pemkab Sigi melalui Wakil Bupati Samuel Yansen Pongi yang menetapkan status keadaan darurat bencana Banjir Bandang tersebut," ucapnya kepada TribunPalu.com, Jumat (19/4/2024).

Ahmad Yani menjelaskan, penetapan status tanggap darurat itu mengacu kepada data 173 rumah terendam air bercampur lumpur dengan total 487 jiwa, dan 419 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak bencana Banjir Bandang tersebut.

Menurutnya, penetapan status tanggap darurat mulai tanggal 17 sampai 30 April 2024..

"Tidak menutup kemungkinan tidak sampai 14 hari karena kalau sudah kelar maka kita upayakan masyarakat bisa lebih tenang kembali ke rumah masing-masing," jelasnya.

Pantauan TribunPalu.com, ada beberapa fasilitas umum yang rusak terdampak banjir seperti SMP 26 Sigi, SDN Balongga, Puskesdes Balongga, Rumah Adat, dan Jembatan Balongga.

Ia menambahkan, beberapa minggu ini wilayah Kabupaten Sigi memasuki musim penghujan sehingga rentan mengalami bencana Banjir Bandang.

"Kalau curah hujan cukup tinggi di Sigi biasanya di bagian hulu debit airnya meningkatkan sehingga memicunya terjadi Banjir Bandang," ungkapnya.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sigi, jumlah rumah terdampak Banjir Bandang di Desa Sambo dan Balongga sebanyak 173 unit, dengan jumlah 487 jiwa, dan 419 Kepala Keluarga (KK).

Diketahui, Pemkab Sigi juga sudah mendirikan dapur umum dan posko layanan kesehatan gratis untuk warga terdampak.(*)