Hadianto Rasyid Titip 3 Pesan Khusus untuk Jemaah Calon Haji Kota Palu

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fadhila

TRIBUNPALU.COM, PALU - Wali Kota Palu Hadianto Rasyid secara resmi melepas langsung 62 Calon Jamaah Haji (JCH) Kota Palu kloter 10 embarkasi Balikpapan, Minggu (26/5/2024).

Pelepasan itu berlangsung di Rumah Jabatan Wali Kota Palu, Jl Balai Kota, Kelurahan Tanamodindi, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.

Hadianto menyampaikan permohonan maaf kepada rombongan Jemaah Calon Haji karena beberapa hari kemarin tidak sempat menghadiri kegiatan pelepasan rombongan.

"Saya menyampaikan permohonan maaf karena rombongan pertama dan kedua, tidak sempat sy lepas karena tidak berada di Kota Palu. Dikarenakan sesuatu dan lain hal," ujar Hadianto.

"Alhamdulillah, rombongan ketiga yang berjumlah 62 orang ini, Allah memberikan kesempatan kepada saya untuk bersama-sama dengan kita."

Baca juga: Hujan Guyur Kota Palu Semalaman, Wali Kota Hadianto Rasyid Tinjau Kebersihan Drainase

Menurut Suami Diah Puspita itu, beribadah Haji merupakan suatu kesyukuran yang luar biasa, karena bisa mendapat undangan dari Allah SWT untuk ke tanah suci.

"Ini merupakan suatu yang luar biasa. Karena tidak ada pahala baginya, melainkan Surga-Nya Allah SWT," tuturnya.

Ia mengimbau kepada para Jemaah Calon Haji agar menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya. 

"Dalam pelaksanaan ini, karena ini undangan khusus, maka jadilah kalian para tamu-tamu Allah yang sebaik-baiknya," tutur Hadianto.

Hadianto juga menitip tiga pesan khusus kepada Jemaah Calon Haji asal Kota Palu. 

Pertama, menjadi sebaik-baiknya orang dalam berkomunikasi dengan Allah.

"Jangan ikut versi orang, ikut versi kalian. Apa yang kalian pelajari, apa yang kalian dapatkan, dan apa yang baik. Karena yang akan memberikan petunjuk kebaikan pertama itu adalah hati. ketika hati sudah bergerak, maka yakin itu adalah petunjuk dari Allah SWT," jelas Ketua Hanura Sulteng itu.

Baca juga: Hadiri Palu Talk, Wali Kota Hadianto Rasyid Komit Lanjutkan Pembangunan

Kedua, ketika berhadapan dengan diri sendiri, maka asumsikanlah bahwa diri adalah seburuk-buruk manusia.

Sehingga ketika berada di tanah suci, harus berhati-hati.