Siswa SMP di Palu Positif Narkoba
Komisi IV DPRD Sulteng Prihatin Marak Pengguna Narkotika di Kalangan Pelajar SMP Kota Palu
Menurut Legislator Demokrat Sulteng itu, narkoba juga bisa merusak masa depan dari segi akademik hingga memicu perilaku kriminal.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli
TRIBUNPALU.COM, PALU - Aggota Komisi IV DPRD Sulawesi Tengah Hidayat Pakamundi prihatin atas temuan BNN Kota Palu terkait penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Kalau sudah sampai dikalangan pelajar, apalagi SMP menurut saya sangat bahaya dan memprihatinkan," Ucap Hidayat Pakamundi via Whatsapp, Rabu (10/7/2024).
Politisi Partai Demokrat itu menambahkan, remaja yang terpapar dari zat adiktif tidak hanya merusak tubuh.
Menurut Legislator Demokrat Sulteng itu, narkoba juga bisa merusak masa depan dari segi akademik hingga memicu perilaku kriminal.
"Kalau sudah seperti itu generasi muda, bisa bisa membahayakan daerah dan menghancurkan bangsa kita juga," ujarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: 6 Bulan, BNN Temukan 86 Siswa dari 50 SMP di Palu Positif Narkoba
Peran lingkungan, guru, dan orang tua, menurut Hidayat Pakamundi, sangat penting untuk mengarahkan generasi remaja agar terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
"Kalau sudah masuk pada tingkatan anak-anak dan remaja saya menganggap ini sudah gawat darurat narkoba, jadi butuh perhatian khusus dari kita semua dan lembaga yang menangani ini," tuturnya.
Legislator Komisi IV DPRD Sulteng itu juga berpesan agar kedepannya anak-anak yang usia sekolah atau remaja yang ingin mencari jati diri sebisa mungkin untuk mengisi aktifitas nya dengan kegiatan positif dan keagamaan agar terhindar dari bahaya narkoba.
"Insya Allah, saya akan sampaikan kepada teman-teman khususnya di Komisi IV yang menangani untuk koordinasi juga dengan BNN dan kepolisian untuk menangani ini," ucap Hidayat Pakamundi.
Diketahui Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palu mencatat 86 pelajar dari 50 SMP di Kota Palu, positif konsumsi narkotika dan obat terlarang (Narkoba) periode Januari hingga Juni 2024.
Hasil itu ditemukan setelah BNN Kota Palu men-screening 1.300 pelajar usia 12 sampai 15 tahun dari 50 SMP di Kota Palu.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.