Kebakaran di Jl Kunduri Palu

Bengkelnya di Jl Kunduri Kota Palu Dilalap Api, Korban: Baru Seminggu Stok Barang

Ahmad baru saja menyetok beberapa kebutuhan bengkelnya seminggu lalu. Selain itu, terdapat tujuh unit motor milik pelanggannya dititip di bengkelnya.

Penulis: Zulfadli | Editor: mahyuddin
ZULFADLI/TRIBUNPALU.COM
Ahmad, kehilangan satu-satunya usaha yang dimilikinya di Jl Kunduri, Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Kamis (18/7/2024) pagi. Bengkel yang dikelolanya selama 20 tahun rata dengan tanah usai diamuk api. 

Laporan Wartawan TribunPalu.Com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU - Ahmad, kehilangan satu-satunya usaha yang dimilikinya di Jl Kunduri, Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Kamis (18/7/2024) pagi.

Bengkel yang dikelolanya selama 20 tahun rata dengan tanah usai diamuk api.

Ahmad menyewa dua lapak di lokasi itu. Satu untuk bengkel motor, satunya lagi untuk jualan suku cadang.

“Saya di sini ada dua tempatku baku sebelah, satunya bengkel satunya untuk jual suku cadang, kalau kerugian mungkin Rp 250 juta sampai Rp 300 juta,” tuturnya kepada TribunPalu.com.

Baca juga: Mesin Pertamini Diduga Korsleting, Api Ludeskan Enam Lapak Jualan dan Bengkel di Palu

Ahmad baru saja menyetok beberapa kebutuhan bengkel motornya seminggu lalu.

Selain itu, terdapat tujuh unit motor milik pelanggan terparkir di bengkelnya itu.

Hanya tiga unit yang sempat diselamatkan.

“Baru satu minggu lalu ada stok barang, ban masih ada 40 buah, aki motor 25 karton, sama ban dalam itu ada 10 kardus besar isi 50,” jelas Ahmad.

“Ada tujuh motor nya pelanggan di dalam, cuma, tiga bisa saya selamatkan, yang empat lagi tidak mampu saya keluarkan, sudah lemas saya,” tuturnya.

Dari 4 motor pelanggan yang terbakar, satu orang telah mengikhlaskan.

“Satu orang tadi sudah saya telepon, dia mengikhlaskan, mungkin beliau paham juga namanya musibah. Sisanya masih saya mau hubungi lagi untuk sama-sama cari solusinya,” ujar Ahmad.

Baca juga: 55 Anggota DPRD Sulteng Terpilih Bakal Terima Pin Emas 10 Gram, Totalnya Rp 781 Juta

Walaupun usaha satu-satunya itu ludes, Ahmad tetap akan mencoba lagi untuk mendirikan bengkelnya itu.

“Di sini ada delapan karyawan, jadi insya Allah pelan-pelan kami coba bangkit. Apalagi masih ada tanggungan juga beberapa termasuk kredit,” tuturnya.

Ahmad menduga, api bersumber dari dispenser Pertamini di kios sebelah kemudian menjalan ke seluruh bangunan.

“Saya harap pemerintah memperketat regulasi tentang usaha Pertamini, misalnya dengan menyediakan alat pemadam kebakaran yang setidaknya tidak terlalu membesar kalau ada kejadian seperti ini,” ucapnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved