Sulteng Hari Ini
FKUB Sulteng Perkenalkan Moderasi Beragama kepada Pelajar SMA di Parigi Moutong
Ketua FKUB Sulteng, Prof Zainal Abidin, menyatakan bahwa pemahaman Moderasi Beragama sangat penting bagi pelajar sebagai penerus bangsa.
Penulis: Misna Jayanti | Editor: Regina Goldie
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Misna Jayanti
TRIBUNPALU.COM, PALU - Forum Kerukunan Umat Beragama Sulawesi Tengah ( FKUB Sulteng ) memperdalam pemahaman Moderasi Beragama di kalangan pelajar SMA di Kabupaten Parigi Moutong.
Kegiatan ini dengan tujuan membentuk generasi pelajar yang moderat baik saat ini maupun di masa depan.
Ketua FKUB Sulteng, Prof Zainal Abidin, menyatakan bahwa pemahaman Moderasi Beragama sangat penting bagi pelajar sebagai penerus bangsa untuk mencapai kerukunan.
"Kehadiran FKUB di sekolah-sekolah mencerminkan tekad dan konsistensi dalam mengelola keragaman dalam dunia pendidikan melalui pendekatan Moderasi Beragama," ujar Prof Zainal Abidin.
Baca juga: Mahasiswa UGM Gelar Fun Triathlon, Jadi Ajang Promosi Sport Tourism di Pulau Bakalan Bangkep
Dalam kegiatan ini, tiga sekolah di Parigi Moutong seperti Madrasyah Aliyah Negeri (MAN) 1 Parigi, SMAN 1 Sausu, dan SMA 1 GPID Parigi Selatan di Sausu menjadi sasaran sosialisasi untuk memperkuat pemahaman Moderasi Beragama.
Prof Zainal Abidin menekankan bahwa tujuan FKUB Sulteng adalah memperkenalkan dan memperkuat wawasan pelajar mengenai Moderasi Beragama.
Selain itu, ini juga merupakan upaya FKUB Sulteng untuk melindungi pelajar dari paham radikalisme melalui pendidikan.
Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah Tembus 65 Ribu per KG di Kota Palu
Berdasarkan sensus penduduk 2020, generasi Z mencapai 27,94 persen dari total 270 juta penduduk Indonesia, sementara generasi milenial mencapai 25,87 persen.
"Dengan demikian, jumlah mereka mencapai 53,81 persen, lebih dari separuh total populasi Indonesia," jelasnya.
Prof Zainal Abidin juga menjelaskan kepada peserta bahwa Indonesia merupakan negara dengan keragaman agama, suku, bahasa, dan budaya. Keragaman ini perlu dikelola dengan baik melalui pendekatan Moderasi Beragama agar perbedaan tidak menjadi penyebab konflik dalam kehidupan berbangsa.
Baca juga: Dinkop UKM Sulteng Gelar Pelatihan untuk Barista Kota Palu
"Semua agama, bahasa, dan suku adalah baik. Oleh karena itu, kita tidak boleh saling menghina agama, suku, bahasa, atau budaya orang lain," tegasnya.
Prof Zainal Abidin menambahkan bahwa Moderasi Beragama, sebagai pendekatan beragama yang moderat, merupakan solusi untuk meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama dan memperkuat persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (*)
Gubernur Anwar Hafid Matangkan Persiapan Teknis Bandara Internasional SIS Al-Jufri Palu |
![]() |
---|
Warganet Keluhkan Gagal Tarik Dana, OJK Sebut Mirip Kasus OMC Group |
![]() |
---|
Dana Tak Bisa Dicairkan, OJK Pastikan RisetCar Tidak Terdaftar |
![]() |
---|
Aplikasi RisetCar Diduga Investasi Bodong, Warganet Keluhkan Gagal Tarik Dana |
![]() |
---|
OJK Sulteng dan Satgas PASTI Tutup Ribuan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Capai Rp2,6 Triliun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.