Supratman Jadi Menteri

Supratman Andi Agtas Jadi Menkumham, Berikut Daftar Menteri asal Sulteng

Atas jabatan itu, Supratman Andi Agtas menggenapkan tiga Menteri asal Sulteng.

|
Editor: mahyuddin
HANDOVER
Supratman Andi Agtas resmi menjabat Menteri Hukum dan HAM usai mengikuti pelantikan di Istana Negara, Senin (19/8/2024). Pria kelahiran 28 September 1969 dilantik presiden bersama tujuh pejabat negara lainnya. 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Supratman Andi Agtas resmi menjabat Menteri Hukum dan HAM usai mengikuti pelantikan di Istana Negara, Senin (19/8/2024).

Pria kelahiran 28 September 1969 dilantik presiden bersama tujuh pejabat negara lainnya.

Atas jabatan itu, Supratman Andi Agtas menggenapkan empat Menteri asal Sulteng.

Sebelum Supratman, Habib Salim Segaf Aljufri telebih dahulu mengisi daftar Menteri asal Sulteng.

Doktor agama dari Universitas Islam Madinah adalah mantan Menteri Sosial di era Susilo Bambang Yudhoyono dari kader PKS.

Habib Salim Segaf Aljufri adalah cucu dari pejuang pendidikan sekaligus ulama yang berpengaruh di Sulawesi Tengah bernama Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri.

Baca juga: Selamat, Supratman Andi Agtas Resmi Jadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Kakeknya itu lebih dikenal dengan sapaan Guru Tua.

Guru Tua itulah yang mempelopori pendirian Alkhairaat di Indonesia.

Kini Alkhairaat kini memiliki seribu lebih lembaga pendidikan yang tersebar di Indonesia.

Selain keduanya, ada juga Adhyaksa Dault.

Pria kelahiran Donggala 7 Juni 1963 itu pernah menjabat Menteri Negara Pemuda dan Olahraga dalam Kabinet Indonesia Bersatu (2004–2009).

Ia adalah keturunan Gorontalo dan Mandar.

Ia juga merupakan menteri termuda pada saat kabinet tersebut pertama kali diumumkan.

 Ada juga nama JK Tumakaka, putra asal Kabupaten Poso.

Dia adalah Menteri/Sekjen Front Nasional (Fronas) dalam Kabinet Dwikora II Soekarno.

Baca juga: Mahasiswa UWN Kenalkan Cara Pengawetan Ikan dengan Asap Cair di Boneoge

Fronas bergabung Menteri di Bidang Komunikasi dengan Rakyat

JK Tumakaka merupakan satu dari 15 menteri loyalis Soekarno.

Tak banyak referensi soal JK Tumakaka.

Namun beberapa bukunya masih beredar hingga saat ini.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved