Sulteng Hari Ini

BKKBN dan Pemerintah Kota Palu Lakukan Pendampingan Balita Cegah Stunting pada Anak

Adapun pendampingan ini juga dihadiri Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN Pusat DR Munawar Asikin dan pejabat BKKBN Sulawesi Tengah.

Penulis: Fadhila Amalia | Editor: Regina Goldie
Handover
Kegiatan ini berlangsung di aula Kantor Kelurahan Pantoloan Boya, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fadhila

TRIBUNPALU.COM, PALU - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN Sulawesi Tengah ) menyelenggarakan pendampingan percepatan penurunan stunting.

Kegiatan ini berlangsung di aula Kantor Kelurahan Pantoloan Boya, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu.

Adapun pendampingan ini juga dihadiri Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN Pusat DR Munawar Asikin dan pejabat BKKBN Sulawesi Tengah.

Baca juga: 
KPU Palu Batasi Simpatisan Selama Proses Pendaftaran Calon Wali Kota

Dikesempatan tersebut dilaksanakan pemberian makanan tambahan bergizi untuk balita dan pemberian bantuan beras kepada warga ekonomi lemah.

Kepala P2KB Kota Palu, dr Royke Abraham menyampaikan dalam penanganan kasus gagal tumbuh pada anak atau stunting di Kota Palu, Pemerintah Kota Palu melakukan berbagai inovasi.

Adapun inovasi lainnya yaitu, Nosiala Pale dimana dalam upaya penurunan stunting tidak ditangani instansi terkait namun dikerjakan secara bersama dengan melibatkan seluruh elemen pemerintah kota, baik kecamatan hingga tingkat RT.

Baca juga: 
PDIP Tak Umumkan Calon yang Diusung di Pilkada Jakarta, Bakal Langsung Didaftarkan ke KPU

Ia mengatakan berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan kasus stunting di Kota Palu melalui pemberian makanan tambahan kepada anak berpotensi stunting.

Selain itu, pemberian zat besi kepada remaja umur 12-18 tahun dan pemberian tablet khusus kepada calon pengantin termasuk pencegahan anemia kepada ibu hamil.

Sementara, Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN Pusat Munawar Asikin menyebutkan bahwa masyarakat dalam hal ini Posyandu, PKK dan berbagai pihak lainnya sangat berperan penting dalam upaya pencegahan stunting.

Baca juga: 
Duet Delis - Djira Kantongi Dukungan Gerindra Maju Pilkada Morut 2024

"Pentingnya mencerdaskan anak sejak masih dalam kandungan hingga usia dua tahun. Pemberian gizi harus dioptimalkan agar anak cerdas optimal dan terhindar dari stunting. Kualitas Sumber Daya Manusia yang bagus, ditentukan dari asupan gizi sejak kecil," ujar Munawar.

Menurutnya, cara lain mencegah stunting yakni menghindarkan bayi dari asap rokok. 

Selain itu, bayu dalam masa pertumbuhan perlu terhindar dari rokok sejak masih dalam kandungan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved