BPS Ungkap Kelas Menengah Sebagai Penggerak Ekonomi Nasional
Kelompok tersebut meliputi Kelas Atas, Kelas Menengah, Menuju Kelas Menengah, Rentan Miskin, dan Miskin.
TRIBUNPALU.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengidentifikasi berbagai kategori masyarakat berdasarkan tingkat pengeluaran mereka.
Menurut Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, terdapat lima kelompok berbeda.
Kelompok tersebut meliputi Kelas Atas, Kelas Menengah, Menuju Kelas Menengah, Rentan Miskin, dan Miskin.
Baca juga: OJK Sulteng Ungkap Aset Perbankan Capai Rp 71 Triliun pada Triwulan II 2024
Data dari BPS menunjukkan bahwa Kelas Atas memiliki pengeluaran bulanan rata-rata sebesar Rp 9,90 juta atau lebih.
Untuk Kelas Menengah, pengeluaran bulanan berkisar antara Rp 2,04 juta hingga Rp 9,9 juta.
Sementara itu, kelompok Menuju Kelas Menengah mengeluarkan antara Rp 874 ribu hingga Rp 2,04 juta per bulan.
Baca juga: UMP 2025 Mulai Dibahas Pertengahan September, Formula Pengupahan Tak Berubah
Kelompok Rentan Miskin memiliki pengeluaran bulanan antara Rp 582 ribu hingga Rp 874 ribu, dan kelompok Miskin memiliki pengeluaran di bawah Rp 582 ribu per bulan.
"Garis kemiskinan di tahun 2024 besarannya adalah Rp 582.993 per kapita per bulan, jadi kalau yang pengeluarannya Rp 874 ribu sampai dengan Rp 2,04 juta itu belum masuk kelas menengah tetapi menuju kelas menengah," ungkap Amalia Adininggar Widyasanti di Kantor Pusat BPS.
Sebagai tambahan informasi, besaran atau rentang nilai pengeluaran tersebut merupakan standar tahun 2024.
Baca juga: Pengurus Golkar Sulteng Instruksikan Kader Dukung ATFM di Pilkada Banggai 2024
Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, Kelas Menengah merupakan salah satu penyumbang utama pengeluaran konsumsi rumah tangga Indonesia secara agregat.
Jumlah kelompok tersebut cukup besar dengan tingkat konsumsi yang relatif tinggi.
Sebagai contoh, pada tahun 2023, jumlah Kelas Menengah Indonesia mencapai 48,27 juta orang atau 17,44 persen dari total populasi Indonesia dan menyumbang sekitar 38,80 persen terhadap total konsumsi masyarakat.
Baca juga: Pemprov Sulteng Kenalkan Whistle Blowing System untuk Berantas Korupsi
Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, Kelas Menengah merupakan salah satu penyumbang utama pengeluaran konsumsi rumah tangga Indonesia secara agregat.
Amalia Adininggar Widyasanti menambahkan Kelas Menengah Indonesia memiliki peran krusial sebagai bantalan ekonomi nasional.
"Data dan informasi yang memberikan gambaran terkini sangat penting untuk memperkuat kebijakan terkait Kelas Menengah, khususnya terkait dengan penguatan daya beli masyarakat yang merupakan fondasi akselerasi pertumbuhan ekonomi," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun News
Inflasi Naik, Garis Kemiskinan Ikut Naik Pemkab Buol Diminta Waspada |
![]() |
---|
Rakor Pengendalian Inflasi: Sulteng Jadi Contoh Daerah dengan Penurunan IPH |
![]() |
---|
Wagub Sulteng Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Mendagri, Harga Beras Terkendal |
![]() |
---|
DPRD Banggai Tambah 40 Kursi, BPS Sebut Pertumbuhan Penduduk Harus Tiga Persen |
![]() |
---|
DPRD Banggai Bahas Penambahan Kursi dan Dapil, Pemda Diminta Percepat Pendataan Penduduk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.