Sulteng Hari Ini

Harga Material Pasir Meningkat, Berpotensi Hambat Kelancaran Proyek Pembangunan IKN

Karenanya Rudi Dewanto sepakat dengan Direktur Nicodemus bahwa diperlukan upaya konkret pengendalian harga material sirtu Sulteng.

|
Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
Handover
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR menyelenggarakan Rakor Pemuktahiran dan Pengendalian Laju Kenaikan Harga Material Sebagai Dasar Perumusan Kebijakan/Aturan Dalam Mendukung Pembangunan Infrastruktur IKN bersama Pemprov Sulteng. Rakor itu berlangsung di Swissbell Hotel, Jl Malonda, Kelurahan Silae, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (27/9/2024). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU - Lonjakan harga material pasir dan batu (sirtu) asal Sulteng yang tak terkendali, dikhawatirkan dapat menghambat kelancaran pembangunan infrastruktur IKN.

Dengan kenaikan 3 sampai 4 kali lipat dari harga pokoknya mendorong Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR menyelenggarakan Rakor Pemuktahiran dan Pengendalian Laju Kenaikan Harga Material Sebagai Dasar Perumusan Kebijakan/Aturan Dalam Mendukung Pembangunan Infrastruktur IKN bersama Pemprov Sulteng.

Rakor itu berlangsung di Swissbell Hotel, Jl Malonda, Kelurahan Silae, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (27/9/2024).

Baca juga: 
Ribuan Warga Antusias Nonton Judika di Konser HUT Kota Palu ke-46

Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Nicodemus Daud menyampaikan kenaikan harga material yang mencekik ini dapat membuka peluang kompetitor lain menggantikan Sulteng.

"Konon kabarnya ada dua daerah yang bakal ‘menikung’ Sulteng sebagai sebagai pemasok utama material pembangunan IKN yakni Sulawesi Barat dan Banten," ucap Nicodemus Daud.

Olehnya, lewat rakor ini diharapkan ada solusi untuk memastikan pasokan material yang stabil dan terjangkau bagi pelaku jasa konstruksi yang melaksanakan pembangunan infrastruktur IKN.

Sementara itu, Pjs Gubernur Sulteng diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Dewanto, mengakui bahwa Sulteng tidak hanya berperan sebagai kawasan penyangga pangan IKN tetapi juga pemasok material pembangunan, terutama sirtu berkualitas ke Kalimantan.

“Pembangunan di Balikpapan banyak di-support material (sirtu) dari Palu dan Donggala yang diakui bagus kualitasnya,” ujar Rudi Dewanto. 

Baca juga: 
Bupati Sigi Buka Sosialisasi Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Berbasis Pemberdayaan Berkelanjutan

Karenanya Rudi Dewanto sepakat dengan Direktur Nicodemus bahwa diperlukan upaya konkret pengendalian harga material sirtu Sulteng untuk mencegah masuknya kompetitor lain.

“Kita bersyukur bapak direktur mau datang ke daerah kita untuk monitoring sehingga tidak lari ke daerah lain,” sebut Rudi Dewanto.

Dengan dihentikannya sementara waktu operasional perusahaan tambang galian C di lokasi Kelurahan Tipo dan Watusampu belum lama ini, diperkirakan akan ikut menghambat kelancaran rantai pasok.

Sehingga Rudi Dewanto menambahkan perlu dicari solusi bagaimana menyeimbangkan kepentingan lingkungan dan ekonomi supaya dapat jalan bersama.

Baca juga: 
Pj Bupati Parimo Hadiri Peringatan Maulid Nabi dan Hari Lahir Forum Komunikasi Masyarakat Kaili

Rudi Dewanto mengisyaratkan bahwa spirit pembangunan IKN yang ramah lingkungan harus dijalankan semua pihak dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab.

“Prinsip lingkungan hidup dan taat tambang tidak boleh dihiraukan,” ujarnya. 

Kegiatan turut diikuti Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Sulteng, Faidul Keteng, perangkat daerah provinsi dan Kota Palu, para kepala balai Kementerian PUPR, pelaku jasa konstruksi dan produsen sirtu. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved